Islam sudah ada di China sejak sekitar 1.400 tahun yang lalu. Bangsa Arab dan Persia berkelana ke Tiongkok, berdagang dan memperkenalkan Islam sejak zaman Dinasti Tang pada tahun 616.
Salah satu etnis besar di China adalah Suku Hui. Suku ini merupakan asimilasi dan keturunan bangsa Arab serta Persia dengan Suku Han.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suku Hui hidup dengan budaya Islam yang berpadu dengan kultur setempat. Sebagai contoh, mereka tidak mengonsumsi daging babi yang banyak dikonsumsi di Tiongkok. Dengan begitu, Suku Hui pun mengembangkan variasi makanan China yang sesuai dengan Islam.
Bahkan mereka juga berlatih ilmu bela diri China yang bernafaskan Islam. Masjid-masjid juga mereka dibangun di beberapa daerah untuk beribadah.
Tapi, kehidupan sebagai Muslim di China tak selalu mulus. Karena menjadi minoritas, kadang kehidupan Suku Hui terancam. Contohnya di tahun 1966-1976 ketika Revolusi Kebudayaan China, di mana mereka dilarang beribadah, masjid dihancurkan oleh pemerintah, bahkan Al Quran dibakar dan ustadz-ustadz dipenjara.
Untungnya berbagai cobaan bisa dilalui Suku Hui. Masjid dibangun kembali dan mereka terus berusaha hidup dengan damai. Semakin lama, budaya China-Islam pun makin dikenal banyak orang.
Secara tidak langsung, Islam bisa dibilang mempengaruhi perkembangan budaya di Negeri Tirai Bambu itu. Mulai dari kesenian seperti kaligrafi, ilmu pengetahuan, teknologi hingga kuliner.
Hingga kini, meskipun masih menjadi minoritas, Islam terus berkembang di Tiongkok. Destinasi wisata Muslim pun cukup banyak dan menarik untuk traveler kunjungi, seperti kota Muslim dan masjid-masjid bersejarah.
Kalau traveler penasaran mau ketemu Suku Hui, mampir saja ke Xian di Shaanxi yang dikenal sebagai kota Muslim. Kota ini benar-benar bernafaskan Islam.
Ada Great Mosque of Xian yang usianya ratusan tahun. Kemudian traveler juga bisa jelajah Muslim Quarter atau Islamic Street. Banyak toko yang menjual aneka kebutuhan Muslim di sana, termasuk makanan halal.
Selain Xian, kota besar seperti Beijing tentunya juga punya destinasi wisata Muslim. Cobalah datang ke Niu Jie Street, inilah kawasan Muslim di tengah ibukota Negeri Tirai Bambu.
Salah satu atraksi utama di sana adalah Masjid Niu Jie yang usianya mencapai 1.000 tahun. Di sekitar masjid pun banyak Muslim China yang ramah dengan turis.
Tak kalah dengan Beijing, di Guangzhou ada pula masjid kuno berumur 1.300 tahun. Namanya Masjid Huaisheng. Bangunannya dikelilingi tembok berwarna merah dan ada satu menara setinggi 36 meter.
Kalau mau icip-icip kuliner halal di China juga bisa lho. Banyak pedagang makanan Muslim, dari kaki lima hingga restoran yang menjual kuliner halal seperti sate kambing dan domba, serta aneka olahan mie.
(krn/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol