detikTravel berbincang dengan beberapa traveler, Rabu (1/2/2017), oleh-oleh atau buah tangan merupakan sesuatu yang dibawa oleh seseorang dari suatu tempat. Bukannya jadi hadiah atau kenang-kenangan, oleh-oleh justru jadi sesuatu yang dititipkan.
Menitipkan oleh-oleh kini jadi budaya diantara traveler. Ada berbagai macam alasan mulai dari belum pernah ke sana sampai ingin ikut punya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya oleh-oleh yang diberikan bisa terasa istimewa karena artinya si pemberi mengingat kita. Walaupun ia mungkin sedang asyik liburan.
Hal senada juga diungkap oleh Marthin, menurutnya oleh-oleh yang diminta itu terasa tak enak. Kesannya ada rasa terpaksa dari si pemberi karena sudah diminta.
"Kalau dikasih oleh-oleh itu jadi berkah yang tak terduga," kata Marthin.
Agak sedikit berbeda dengan Bryan, menurutnya minta atau dikasih oleh-oleh sama bagusnya. Namun ada sisi merepotkan dari pihak yang meminta karena yang mau liburan belum tentu menyanggupi.
"Dua-duanya bagus, tapi kalau minta kesannya aku ngehubungin dia karena mau oleh-olehnya aja," jelas Bryan.
Selain rasa tak enak, ada hal lain yang mesti traveler pikirkan untuk minta oleh-oleh yaitu budget. Minta oleh-oleh membuat si pemberi berpikir ulang tentang anggaran belanja yang sudah disiapkan sebelumnya. Hal ini bisa jadi merepotkan kalau ternyata anggaran yang mau dititipkan sudah sangat terbatas.
"Kalau dikasih, yang ngasih oleh-oleh sudah punya anggaran untuk kita. Kalau minta oleh-oleh kemungkinan besar belum dianggarkan," ungkap Mutiara.
Wah ternyata minta dan dikasih itu punya konsep yang berbeda ya. Kalau boleh saja meminta oleh-oleh tapi ingat untuk tidak merepotkan yang membawa. Karena ada kebutuhan pribadi yang harus dibeli atau diprioritaskan. (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit