Memperingati acara Earth Hour yang jatuh pada Sabtu (25/3/2017), Hotel Sultan Jakarta mengadakan acara 'Lari untuk Bumi' bersama dengan WWF Indonesia. Kurang lebih 100 orang peserta dari 16 komunitas lari dari seluruh Jakarta ikut serta dalam acara ini.
Yuanita Ayu Pratama, Manager Marcomm Hotel Sultan Jakarta mengatakan event 'Lari untuk Bumi' merupakan salah satu cara untuk memperingati event 60+ Earth Hour, yang juga memberi manfaat bagi kesehatan tubuh.
"Dengan event ini, kita tidak hanya menghemat energi saja, tapi juga melakukan sesuatu yang bermanfaat baik bagi bumi, dan juga untuk tubuh kita sendiri," kata Ayu di Lagoon Garden Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (25/3/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsi Handarini, Ketua Komunitas lari Tibetian mengatakan, event lari menyambut peringatan Earth Hour ini merupakan salah satu bentuk aksi nyata yang mereka lakukan sebagi wujud cinta terhadap bumi. Menurut Arsi, lari saat ini sudah menjadi gaya hidup tersendiri, seperti juga aksi cinta lingkungan atau pun aksi menghemat energi.
"Earth hour ini campaign aksi untuk menghemat energi. Apa yang bisa kita lakunan untk bumi, mematikan lampu, mengurangi pemakaian BBM. Lari juga sudah jadi bagian dari gaya hidup, dengan cinta lari kira juga cinta bumi. Lari itu sehat dan menyenangkan," ucap Arsi.
Event 'Lari untuk Bumi' ini menempuh jarak sejauh 6Km dengan rute mengelilingi kompleks GBK. Titik start dan finishnya di Lagoon Garden, Hotel Sultan Jakarta. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok besar (waves), dengan interval waktu selama 2 menit untuk masing-masing kelompok.
Jarak sejauh 6Km ini pun ditempuh cukup dengan waktu selama 60 menit (1 jam) saja, sesuai dengan waktu pelaksanaan Earth Hour yaitu pada pukul 20.30 sampai 21.30 WIB.
Perwakilan dari WWF Indonesia, Lolita mengungkapkan bahwa esensi dari peringatan Earth Hour sebenarnya justru terletak seusai acara berlangsung. Earth Hour harus jadi momentum bagi kita untuk berbuat lebih dalam hal menyelamatkan bumi di bidang energi.
"Earth Hour 60+, harapannya plusnya itu komitmen kita untuk aksi nyata, tidak hanya mematikan lampu, setelah 1 jam ini seterusnya akan jadi gaya hidup. Membuang sampah pada tempatnya, memakai reusable bag untuk mengurangi sampah plastik, dan banyak lainnya," tutup Lolita. (wsw/msl)
Komentar Terbanyak
Israel Serang Doha, Aktivitas Bandara Hamad Masih Lancar
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan