Minggu (25/6) agenda liburan Obama bersama keluarga di Bali adalah menuju Jatiluwih di Tabanan. Jatiluwih menampilkan panorama sawah yang indah, punya sistem pertanian dengan Subak yang sudah menjadi warisan budaya UNESCO.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha mengunkapkan kalau Jatiluwih sudah menjadi destinasi dunia. Malah, sudah jadi incaran turis mancanegara jika sedang melancong ke Pulau Dewata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Tak Heran Obama Menginap di Sayan
Pantauan detikTravel di Jatiluwih, Obama tiba di sana pada pukul 16.00 WITa. Dia mengenakan kaus kerah berwarna biru dengan celana training dan sepatu sneaker. Obama pun treking di Jatiluwih, sambil beberapa kali melambaikan tangan kepada rombongan turis.
Kembali soal Jatiluwih, Agung Gede menjelaskan kalau destinasi ini masuk dalam wilayah Tabanan. Jatiluwih disebutnya sebagai lumbung padi Bali, dengan Subak yang merupakan ciri khasnya.
"Jatiluwih dikunjungi turis karena sawah yang indah serta penataan pengairan (Subak) yang tidak ada di manapun. Persawahan di Jatiluwih merupakan lumbung padi Bali dan juga sebagai destinasi wisata, sehingga ujung-ujungnya untuk kesejahteraan Masyarakat Bali," paparnya.
"Inilah yang dikembangkan pariwisata Bali seperti agro tourism, eco tourism dan desa wisata," tambahnya.
BACA JUGA: Mengenal ARMA, Museum Bali yang Dikunjungi Oleh Obama
Di Jatiluwih, turis dapat bersantai di warung yang terletak di pinggir-pinggir sawahnya dan melihat kehidupan para petani dari dekat. Hamparan terasering persawahan yang hijau, udara yang bersih, suasana yang tenang, menjadikan tempat ini digemari oleh wisatawan. Plus berada di dataran tinggi Gunung Batukaru, menjadikan tempat ini sangat sejuk.
Sistem pengairan di Jatiluwih menggunakan sistem Subak, yaitu pengelolaan saluran air untuk mengairi sawah yang dilakukan secara berorganisasi. Sistem ini pun ternyata telah digunakan sejak berabad-abad silam. Subak sarat akan kekeluargaan dan sikap gotong royong. Subak pun membuat para petani untuk adil dan bersikap bijaksana dalam pengairan sawah. Dari situlah, UNESCO menetapkannya sebagai warisan budaya.
Obama saja sudah ke Jatiluwih, kamu kapan? (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum