Dalam sesi sharing di IT Batam Center, Shaesta Waiz yang merupakan pilot wanita pertama dari Afghanistan dengan misi terbang solo keliling dunia sempat membagi pandangannya soal wanita dalam dunia penerbangan Senin kemarin (31/7/2017).
Lewat presentasinya di depan para siswi perempuan akademi pilot dan awak media. Shaesta menjelaskan minimnya jumlah pilot wanita di dunia. Diketahui dari situs Woman in Aviation, hanya ada 450 pilot wanita di dunia. Dalam persen hanya sekitar 6% dari 100%
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat fakta yang ada, Shaesta pun tergerak untuk mengajak para wanita menjadi pilot. Shesta pun berujar, kalau dirinya merasa tergelitik untuk berbuat lebih sekali pun ia telah menjadi bagian dari 6% pilot wanita di dunia.
"Saya merasa sedih sekaligus senang, telah menjadi bagian dari 6% pilot wanita di seluruh dunia. Kenapa? Saya bisa terbang, tapi masih banyak wanita di seluruh dunia yang belum pernah menerbangkan pesawat. Saya rasa wanita di dunia makin tidak tertarik jadi pilot karena itu adalah prestige laki-laki, mengubah paradigma itu yang harus kita kerjakan," ujar Shaesta.
Shaesta juga berbagi pengalamannya, tentang bagaimana menjadi pilot wanita dan berbagai hal yang berhasil diraihnya. Harapannya tentu agar para wanita dan calon pilot tertarik untuk memilih profesi tersebut.
"Terima kasih atas profesi ini (pilot - red), saya bertemu banyak orang, jadi pilot wanita pertama dari Afghanistan, mendapat setifikat dan bertemu langsung dengan Presiden negara saya," ujar Shaesta.
Di akhir pidatonya, Shaesta juga mengajak para calon pilot wanita agar lebih serius akan pendidikan. Hal itu dapat memberi dampak besar pada hidup.
"Kamu bisa jadi Menteri, pilot atau siapa saja. Pikirkan pendidikan dengan sangat serious karena itu dapat memberi dampak besar," tutup Shaesta.
Mendengar cerita Shaesta di atas sekiranya menjadi motivasi bagi traveler. Tidak harus menjadi pilot, tapi untuk lebih serius akan pendidikan demi hidup yang lebih baik. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol