Ritual Voodoo yang Dianggap Tabu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ritual Voodoo yang Dianggap Tabu

Bona - detikTravel
Rabu, 16 Agu 2017 08:45 WIB
Ritual Voodoo di Benin (Akintunde Akinleye/Reuters)
Ouidah - Siapa yang tak kenal dengan Voodoo? Begitu mendengarnya kamu pasti bergidik. Tapi ada sisi yang kamu tak tahu, Voodoo merupakan budaya dan seni.

Diintip detikTravel dari Reuters, Rabu (16/8/2017) Festival Voodoo merupakan sebuah tradisi yang terus dilakukan tiap tahun di Benin, Afrika Barat. Ternyata ada arti mendalam dalam ritual ini.

Ritual ini akan berlangsung di Ouidah, di depan Gate of Return. Ouidah dulunya menjadi bekas pos perdagangan budak. Tujuanya adalah mengenang para budak yang diperdagangkan dan kehilangan tanah air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penganut voodoo percaya bahwa setiap orang Afrika terlahir voodoo. Keyakinan utamanya adalah bahwa segala sesuatu adalah roh, termasuk manusia.

Pemuja membawa boneka voodoo ke kuil (Akintunde Akinleye/Reuters)Pemuja membawa boneka voodoo ke kuil (Akintunde Akinleye/Reuters)

Upacara ini akan dibuka dengan membawa boneka voodo sepanjang jalan menuju kuil. Di depan kuil akan ada para penari-penari roh. Para penari akan dilumuri dengan bubuk lokal dan minyak sawit.

Suara lonceng yang memanggil roh leluhur. Ketika roh leluhur masuk, mereka akan menari dalam kondisi tak sadar. Inilah keadaan dimana para penari menjadi suci.

Para penari (Akintunde Akinleye/Reuters)Para penari (Akintunde Akinleye/Reuters)

Di sisi lain Masyarakat akan menggendong kurban semeblihan di depan kuil. Kemudian menyembelihnya. Pendeta akan membacakan doa, beberapa orang memegang kurban, sedangkan seorang pemuja akan berdiri di bawah korban sembelihan.

Salah seorang pemegang kurban akan meletakkan sebuah wadah untuk menampung darah. Nantinya darah akan diletakkan di sebuah baskom dan dijadikan persembahan di depan kuil.

Memotong kurban sembelihan (Akintunde Akinleye/Reuters)Memotong kurban sembelihan (Akintunde Akinleye/Reuters)

Setelah di sembelih, hewan akan diletakkan di depan kuil. Sang pemuja haruslah menginjak kurban sembelihan.

Voodoo telah menjadi bagian dari Afrika. Bukan hanya sekadar kepercayaan tapi juga tradisi seni dan budaya.

Ritual ini bahkan telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Festival Voodoo ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan karena terus dilakukan tiap tahun pada tanggal 10 Januari. Tanggal ini juga menjadi hari libur nasional di Benin.

(rdy/aff)

Hide Ads