Beberapa tahun belakangan pecinta traveling makin akrab dengan istilah open trip. Di mana traveler yang mungkin hanya sendiri atau kelompok kecil ingin ikut suatu trip dengan rombongan lebih ramai ke destinasi tertentu, tinggal membayarkan sejumlah uang kepada penyelenggara.
Biasanya open trip ini akan berjalan jika kuota yang telah ditentukan penyelenggara, dalam hal ini bukan travel agent besar, telah terpenuhi. Yang pasti traveler bisa liburan lebih santai karena berbagai kebutuhan telah diurus oleh sang penyelenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tren bisa terjadi tapi buat anak-anak baru dan suka traveling adventure bukan buat keluarga. Kita akan risih untuk tidur sekamar dengan orang yang tidak kita kenal bukan soal security, kenyamanan," ujar Tedjo.
"Tapi mungkin dengan generasi baru ini mereka sudah tidak peduli yang penting hemat," imbuhnya.
Karena berangkat ramai-ramai meskipun dengan kenalan baru, biaya memang jadi lebih murah. Penyelenggaranya pun sudah banyak menyebar ajakan open trip hingga ke forum-forum traveling.
"Traveling yang seperti open trip ini mereka sudah jalan sendiri. Bisa pesen tiket pesawat cari yang paling murah, nginep di hotel yang BnB. Mereka bisa lempar ke suatu forum, siapa mau ikutan," katanya.
Open trip ini tak hanya di dalam negeri saja, tapi juga ada buat traveling ke luar negeri. Dengan biaya yang lebih hemat, uang yang ada bukan tidak mungkin bisa cukup buat liburan yang lebih panjang.
"Sama dengan kita ke Paris. Di Paris cari hotel yang ada dapur, nginep di apartemen 2 kamar bisa masak maka akan irit. Semakin irit bisa perpanjang 2 hari lagi kan. Semua sudah menuju ke ekonomi, berhemat sudah," papar Tedjo. (krn/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks