Foto menyedihkan tersebar di sosial media. Terpotret seekor kuda laut yang mengaitkan ekornya di sebatang cotton bud di Sumbawa NTB.
"Itu adalah salah satu dampak kecil dari pembuangan sampah plastik ke laut. Sampah plastik biasanya terlihat seperti batang algae atau pun makanan bagi biota laut," ujar Ulung Jantama Wisha S.Kel, Peneliti Oseanografi Loka Riset Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir KKP, eksklusif kepada detikTravel Jumat (15-9-2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat ke belakang, kasus seperti ini nampaknya sudah sering terjadi. Contohnya penyu yang makan plastik karena dikira ubur-ubur atau kuda laut yang mengira cotton bud adalah algae.
"Laut memang punya kemampuan untuk mendegradasi material organik dan anorganik yang masuk ke laut. Tapi butuh waktu yang sangat lama. Factually, it will threatening the biota survival ability," jelas Ulung.
Sampah yang terus-menerus dibuang ke laut akhirnya akan menumpuk. Salah satu yang terdampak yaitu biota laut. Selain itu berdapampak juga ke perubahan lingkungan dan mengganggu daur biogeokimia laut.
"Masalah ini sebenarnya sudah sering terjadi dari dulu sekali yang semakin parah di masa sekarang. Pesannya, we should be declined it as soon as possible, start from ourselves eventhough it is undoubtly avoided," ungkap Ulung. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!