Arak-arakan itu menampilkan puluhan ogoh-ogoh kreasi masyarakat Kecamatan Gunung Jati. Tak hanya itu, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra pun diarak bak raja dari keraton yang dikawal puluhan prajurit.
Arak-arakan Nadran Gunung Jati dimulai pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB, Sabtu (14/10/2017). Rutenya dari Komplek Makam Sunan Gunung Jati kemudian putar balik di Bunderan Krucuk dan kembali menuju Komplek Makam Sunan Gunung Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Iwan Nurfazri (26) warga Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati mengaku rutin menyaksikan arak-arakan Nadran Gunung Jati setiap tahunnya. Ogoh-ogoh yang diarak mengundang masyarakat untuk menonton. Selain itu, ada Tradisi Surak yang dilakukan para pejabat Pemda Cirebon.
"Iya ada yang suraknya, lumayan duitnya kan buat jajan. Ogoh-ogohnya juga bagus, dan kebetulan rumah saya dekat dengan jalur yang dilintasi arak-arakan," kata Iwan.
![]() |
Ditempat yang sama, Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar memberlakukan rekayasa lalu lintas dan meminta maaf kepada para pengendara di jalur tersebut. Pasalnya, polisi menutup akses menuju arah Indramayu untuk sementara.
"Untuk sementara akses menuju Indramayu kita tutup, dari jam 13.00 WIB hingga habis Isya. Ini demi kelancaran arak-arakan. Tadi pagi kita juga sudah apel pengamanan," katanya.
![]() |
Dikatakan Adi Vivid, sebanyak 200 personel gabungan ia kerahkan untuk mengamankan jalannya tradisi tahunan di Cirebon itu. Pihaknya mengaku sudah berkordinasi dengan Polres Indramayu terkait rekayasa lalulintas.
"Dari pertigaan Krucuk itu, kita arahkan belok kanan ke arah Kedawung dan Tengah Tani. Kami juga telah berkoordinasi dengan Indramayu untuk pengalihan arus ini," tandasnya. (msl/msl)
Komentar Terbanyak
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus