Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (20/10/2017) ada 7 negara yang mempunyai tradisi merayakan kematian. Tradisi ini mereka lakukan untuk menghomati dan mengenang orang yang telah meninggal.
1. China
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
China memiliki festival Hungry Ghost Festival. Festival ini diadakan disetiap bulan ke tujuh (pada kelender China). Konon pada bulan ini para arwah leluhur muncul dari alam bawah.
Pada saat perayaan, orang-orang akan meletakan makanan dan teh di depan foto anggota keluarganya yang telah meninggal. Serta mereka menyalakan api unggun dan lentera. Mereka percaya api unggun dan lentera akan menjadi ppemandu dan penerang bagi roh orang yang mereka sayangi.
2. Meksiko
![]() |
Selain merayakan Halloween, di Meksiko juga terdapat El Dia de Los Muertos (Day of the Dead). Hari ini biasanya diperingati pada awal bulan November. Bertepatan dengan perayaan umat Katolik yaitu Hari Orang Suci (All Saints Day) dan Hari Semua Jiwa (All Souls Day).
Pada tanggal satu November orang-orang akan merayakan dan mengenang anak-anak, dan pada tanggal 2 November untuk peringatan orang dewasa. Untuk menandai hari ini perayaan, biasanya akan dibangun altar yang didedikasikan untuk orang yang telah meninggal. Serta makam-makam dihihasi bunga, lilin, dan benda-benda serta makanan favorit mereka ketika hidup.
3. Jepang
![]() |
Jepang memiliki Festival Obon yang dirayakan pada bulan Juli atau Agustus. Festival ini diadakan untuk mengenang para leluhur. Pada saat perayaan orang-orang akan mempersiapkan lampion merah, menggantungnya di rumah, jalanan, dan dijalur-jalur air.
Obon menyiiratkan reuni keluarga, dimana para roh akan datang ke rumah dipandu oleh cahaya-cahaya lampion. Orang-orang juga datang ke kuburan dan menyalakan lampu lampion.
4. Bolivia
![]() |
Di Bolivia terdapat festival Dia de Los Natitas, yang dirayakan pada bulan November seminggu setelah All Saints Day. Perayaan ini bermula tatkala tradisi mempertahankan tengkorak kepala yang meninggal.
Tengkorak disimpan di rumah, yang dipercaya menjaga dan mengawasi keluarga dan rumah. Pada saat festival tengkorak trsebut akan dihiasi dengan bunga atau topi, guna untuk menghormati pemilik kepala yang meninggal. Serta pada saat perayaan orang-orang akan membawa tengkorak tersebut ke kuburan untuk sembayangi dan diberkahi.
5. Korea
![]() |
Di Korea terdapat Festival Chuseok, festival yang menyerupai Thanksgiving. Selama festival, para leluhur dikenang dan dikirim ucapan rasa sukur dan terimakasih karena telah memberikan berkah selama tahun ini. Serta pada perayaan orang-orang juga akan berziarah ke makam keluarga dan leluhur.
Festival juga dimeriahkan dengan orang-orang akan mengenakan baju tradisional, para penari, serta aacara gulat, dan penyajian beragam makanan.
6. Haiti
![]() |
Untuk mengenang orang yang telah meninggal, Haiti mempunyai perayaan yang disebut Ghede. Pada saat perayaan ini orang-orang akan menyalakan musik dengan volume yang keras. Tujuannya untuk membangunkan Baron Semedi, Dewa Kematian.
Pada perayaan ini orang-orang akan memakai kostum dengan wajah yang di cat putih. Mereka mengecat wajah pucat seperti orang mati, untuk menyalurkan Ghede atau roh dari dunia bawah. Orang-orang nantinya akan berkunjung ke makam untuk ziarah, dan melakukan persembahan.
7. India
![]() |
India memiliki ritual Pitu Paksha, ritual ini dilaksanakan selama 16 hari untuk menghormati leluhur. Mitologi Hindu mengatakan bahwa 3 generasi setelah leluhur atau yang meninggal, roh berada diantara langit dan bumi.
Jadi orang yang hidup melakukan ritual Sharaddha di dalam pikiran mereka untuk membantu para roh menyebrang. Selama ritual nantinya juga ada makanan dan nasi yang disajikan. (sym/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!