Kematian, meskipun meninggalkan duka, disambut dengan berbagai perayaan di berbagai negara di dunia. detikTravel sepanjang Kamis (2/11/2017) akan membahas Travel Highlight Merayakan Kematian.
Kita akan mengupas tuntas perayaan kematian di berbagai negara yang menjadi atraksi atau daya tarik wisata. Tentu saja kita mulai dari negeri sendiri yang punya upacara Ngaben di Bali, bakar mayat di Kalimantan, upacara ganti baju orang mati di Toraja dan tradisi potong jari di Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau di Hong Kong, mereka punya Festival Hantu. Orang Jepang punya Festival Obon, yang tidak jauh berbeda dengan Qinming. Sementara di Nepal, ada Gai Jatra yang memaknai kematian dengan sapi. Sungguh unik.
Di Korea, festival kematian malah digabung dengan festival panen. Itulah Festival Chuseok yang menarik wisatawan. Sedangkan di India ada upacara Pitru Paksha, mandi bersama untuk menghormati orang yang sudah meninggal.
Merayakan kematian juga tidak kalah ramainya di Amerika Latin. Dia de Muertos atau Day of The Dead di Meksiko bisa dibilang sebagai pawai atau karnaval merayakan kematian yang paling kolosal di dunia.
Di Bolivia malah ada Day of The Skulls, dengan tengkorak sungguhan yang dibawa-bawa dalam festival. Hiii! Ngeri!
Tapi itulah festival merayakan kematian. Sebagian dimaknai dengan duka, sebagian lain dimaknai dengan perpindahan alam hidup manusia. Selama jutaan tahun manusia memaknai kematian, telah menjadi aneka upacara budaya yang sangat memikat di mata wisatawan. (fay/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan