Nusa Penida viral karena seorang penyelam merekam aksi divingnya di antara sampah. Sekarang perairan tersebut bersih tanpa ada jejak sampah.
Bukan hoax, hal tersebut merupakan aktivitas laut yang terus bergerak. Hal ini juga terbukti di perairan Kupang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kasihan Bali, Korban Sampah Laut |
Tepatnya di Perairan Dermaga Fery di Bolok. Saat air laut sedang surut, sampah menggulung di perairan. Namun fenomena sampah ini hanya berlangsung sebentar.
"Kita turunnya sekitar jam setengah 9 pagi, kedalamannya sampai 10 meter" ujar Ernez Leo Penu, d'traveler Kupang, kepada detikTravel, Minggu (11/3/2018).
![]() |
Saat itu ernez hendak melakukan snorkeling dan free dive bersama komunitas Underwater Kupang. Bukan hanya ikan dan karang, sampah plastik pun berseliweran saat mereka melakukan snorkeling.
"Terus setelah air lautnya naik (pasang-red) mulai pada kurang sampe akhirnya hilang. Setengah jam snorkeling bareng sampah itu" kata Ernez.
Fenomena ini memang bisa terjadi karena adanya aktivitas laut berupa arus, pasang surut dan gelombang. Sehingga sampah-sampah tersebut tidak diam di satu perairan melainkan berpindah ke tempat lain.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum