Viralnya video wisatawan angkat-angkat karang anemon, menarik banyak perhatian. Hal ini jelas menjadi salah satu tolak ukur kurangnya pemahaman operator tur akan karang dan ikan.
detikTravel menghubungi dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP, Dr Ir Diah Permata Msc. Diah pun berbagi penjelasan tentang anemon, Rabu (18/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur anemon sendiri mirip dengan karang keras yaitu membentuk polip tunggal dan hidup menempel di permukaan substrat. Anemon dapat hidup menempel di berbagai jenis substrat bahkan di lembaran daun lamun.
Struktur tubuh anemon seperti karang. Dengan bagian oral dikelilingi tentakel. Tentakel ini dapat memanjang dan mengerut saat mencari mangsa.
"Anemon memiliki knidosit atau sel sengat. Bisa (racun) pada beberapa jenis anemon bahkan bisa mematikan. Misalnya pada species Actinodendron arboreum, Phyllodiscus semoni dan Stichodactyla sp," jelas Diah.
BACA JUGA: Heboh di Instagram, Wisatawan Angkat-angkat Karang Laut
Rupanya, anemon dan ikan badut atau nemo membentuk simbiosis obligat. Ikan badut mendapatkan perlindungan dari anemon.
"Mereka menjadikan anemon sebagai rumah dan mencari makan di sekitar anemon tersebut. Sedangkan anemon mendapatkan keuntungan berupa pembersihan polip dan pengusiran jika terdapat predator," ungkap Diah.
Ada hal menarik yang perlu kamu ketahui soal anemon dan ikan nemo. Ikan badut hanya akan bisa membentuk kelompok dan berpasangan jika berhasil menghuni anemon.
Dua ikan badut terbesar dalam koloni akan berpasangan dan tinggal menetap di anemon tersebut. Karena ikan badut bersifat hermaprodit dan mampu berubah kelamin.
"Mula-mula menjadi pejantan dan ketika tumbuh besar akan berubah menjadi betina. Proses ini berlangsung secara gradual," jelas Diah.
BACA JUGA: Masyarakat RI di Kota-kota Besar Mulai Kepincut Motor Listrik (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit