Nyoman Nuarta adalah seniman patung di balik mahakarya Garuda Wisnu Kencana raksasa di Uluwatu, Bali. Dalam wawancara ekslusif kepada detikTravel di kantor detikcom, Selasa (17/4/2018) dia menceritakan keseriusan timnya membuat patung setinggi 121 meter ini (sebelumnya tertulis 271 meter).
"Pedestal harus tahan gempa 8 SR. Patungnya tahan angin sampai 250 km/jam. Kita sudah tes di Melbourne dan Toronto. Ada sertifikat keamanannya," kata Nyoman Nuarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuk sayapnya bisa menimbulkan vortex angin, jadi harus diperkuat. Kita juga pasang penangkal petir," ungkapnya.
Untuk pedestal, atau dudukan patung, akan memiliki 8 lift dan gedungnya berfungsi sebagai restoran dengan kapasitas 500 orang. Ada juga museum serta galeri pandang. Kemudian ada 2 lift menuju ke atas patung.
"Agak di bawah kepala Wisnu nanti ada viewing gallery menghadap samudera. Naik ke atasnya nanti dijadwal," ujar dia.
Nyoman Nuarta berharap GWK bisa jadi pusat kebudayaan dan tempat tampil bagi para seniman. Dia juga berharap tempat ini bisa membuka lapangan kerja pariwisata yang baru.
"Kita hadiahkan untuk republik. Ini bukan proyek negara tapi swasta. Dulu mimpinya GWK bisa jadi salah satu tulang punggung budaya kita. Targetnya bisa 6.000 wisatawan perhari," pungkasnya.
Duh jadi nggak sabar menunggu awal Agustus nih! (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum