Filipina merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik. Namun traveler tidak perlu cemas, karena ada beberapa masjid yang bisa traveler temukan apabila traveling di Filipina.
detikTravel pun berkunjung ke Filipina atas undangan Philippine Department of Tourism dan Philippines Airlines, berkunjung ke salah satu masjid yang bernama Masjid Sittie Naryam, Rabu (27/6/2018). Masjid ini berada di pusat Kota Cebu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Masjid Sittie Maryam termasuk masjid baru di Cebu yang berdiri pada tahun 2013 dan sekarang sedang masa renovasi. Untuk salat, Masjid Sittie Maryam mempunyai lantai dasar untuk jamaah pria dan lantai ke dua untuk jamaah perempuan.
Ukurannya memang tidak terlalu besar seperti masjid di Indonesia. Tidak ada kubah sebagai penanda masjid. Jika diperhatikan masjid seperti bangunan rumah bertingkat dua yang berwarna kekuningan. Namun suasana berbeda akan terasa saat traveler memasuki gerbang masjid.
Di depan pintu masuk terdapat papan pengumuman kegiatan masjid dalam waktu dekat. Beberapa langkah kemudian traveler bisa melihat ke dalam ruangan masjid beberapa baris tikar salat memanjang di sekitar ruangan.
![]() |
Di dalam masjid terdapat stand mic, soundsystem, lemari dan kipas angin. Sedangkan di lantai dua hanya ada tikar sajadah dan kipas angin.
Untuk tempat berwudhu dan kamar mandi, traveler bisa melihatnya di depan masjid. Nah perlu traveler ketahui, bahwa penggunaan kamar mandi dan tempat wudhunya tidak dipisah, alias gabung lelaki dengan perempuan.
"Di sini juga ada madrasah tempat para siswa belajar," ungkap Muhammad Abdul Hamid, salah satu pengurus Masjid Sittie Maryam kepada detikTravel.
Bangunan madrasah menempel pada bangunan masjid. Ada spanduk lembaga UNICEP berbendera Turki, mungkin pembangunannya dibantu oleh mereka.
![]() |
Madrasah ini terdiri dari 5 lantai yang terbagi-bagi menjadi kamar tidur, ruang belajar, kamar ganti, dapur dan ruang makan. Madrasah ini dihuni oleh anak laki-laki berumur 14-18 tahun.
Menurut pengamatan detikTravel, posisi masjid sedikit sulit ditemukan. Karena berada di tengah pemukiman warga dan harus melewati gang kecil untuk menuju masjid. Jika traveler menggunakan jasa tour guide, bisa ditanyakan langsung dan meminta antar ke lokasi.
"Masjid biasanya ramai dikunjungi oleh para pelajar Muslim Indonesia yang melakukan pertukaran pelajar. Di hari-hari biasa masjid diramaikan oleh komunitas Muslim yang berada di kawasan masjid dan Kota Cebu," jelas Hamid.
Untuk makanan halal, di kawasan ini termasuk sulit menemukan makanan yang bisa dikosumsi umat Muslim. Jadi traveler saat berkunjung ke Cebu, memang harus sedikit bersabar ya. (sym/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda