Setelah menghilang pada tanggal 10 Juli 2018 di Tangier, Maroko, Erwin bisa dihubungi detikTravel pada Minggu, 16 Juli 2018. Selama seminggu menghilang itu Erwin mengaku diculik orang.
Erwin kemudian melapor ke KBRI Rabat. Dia kini ditampung di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video: 'Menyusuri Mutiara Biru Maroko'
KBRI Rabat sesuai fungsi perlindungan WNI sudah mengambil keterangan Erwin. Mereka kini mendalami informasi penculikan yang disampaikan Erwin. Kepulangannya ke Indonesia belum bisa dipastikan."Sekarang di shelter KBRI, belum tahu sampai kapan. Bergantung kasusnya," kata Hanung.
Metode kepulangan menurut Hanung bisa macam-macam. Ada TKI yang kepulangannya diurus majikan atau agen TKI. Ada anak buah kapal yang kepulangannya diurus perusahaan.
Lantas bagaimana dengan WNI yang sedang terkait masalah hukum atau jadi korban kejahatan? Misalnya saja Erwin yang melapor sebagai korban penculikan.
"Iya sampai masalahnya selesai. Sebelumnya juga ada WNI yang ada urusan hukum, kan dia mesti bolak-balik diperiksa, sampai tuntas," tutup Hanung.
Sebelumnya di media sosial ramai postingan tentang 5 traveler peserta open trip backpacker yang ditinggal oleh tour leader bernama Erwin Aprianto di Maroko. Uang mereka dibawa Erwin. Pihak rekanan juga mengeluh, Erwin juga hampir tidak membayar mobil sewaan.
Di dalam komentar forum-forum traveler disebutkan bukan sekali ini dia lari dari tanggung jawab. Sementara 5 tamu yang ditinggalkan, untungnya selamat dan sudah pulang sendiri ke Indonesia sambil dipandu KBRI Rabat.
Minggu, 15 Juli 2018, Erwin akhirnya bisa dihubungi dan mengatakan masih di Maroko. Dia mengaku habis diculik orang. Ceritanya pun menimbulkan perbincangan baru di antara para traveler, apakah ceritanya bisa dipercaya atau tidak.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol