Open Trip Jangan Cuma Mau Untung Tanpa Tanggung Jawab

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Open Trip Jangan Cuma Mau Untung Tanpa Tanggung Jawab

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Senin, 30 Jul 2018 19:35 WIB
Diskusi ITLA soal open trip (Fitraya/detikTravel)
Jakarta - Open trip yang awalnya kegiatan komunitas traveling, menjadi kegiatan bisnis yang muncul masalah kemudian. Pelaku open trip harus bertanggung jawab.

"Open trip itu kan awalnya co-sharing. Kalau jadi bisnis, dia mesti masuk jadi travel agent," kata Robert Moningka, VP Human Capital, R&D Indonesian Tour Leader Association (ITLA), dalam diskusi di Plaza Timor, Senin (30/7/2018).

Dengan menjadi travel agent, pelaku usaha open trip terikat dengan aturan dan legalitas usahanya menjadi jelas. Mereka akan memiliki sertifikasi usaha yang artinya tunduk pada aturan usaha wisata yang ada di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bisnis harus ada sertifikasinya. Open trip itu kan mau untung tapi nggak mau tanggung jawab," kata pria yang dipanggil Bob ini.

Kenapa hal itu penting? Karena jika terjadi kasus seperti tour leader Erwin yang meninggalkan turis di Maroko, atau tour leader hijaber IW, wisatawan sebagai konsumen tidak ada yang melindungi.

Dalam kesempatan yang sama, Waketum ASTINDO, Rudiana mengatakan para traveler jangan ragu mengecek izin usaha open trip yang memang bersifat komersil. Kalau perizinan tidak ada, jangan coba-coba memakai jasanya.

"Teliti sebelum membeli. Adalah hak wisatawan untuk mengecek open trip. Kalau yang konvensional ketika ada masalah bisa didatangi kantornya. Kalau yang online bagaimana?" kata Rudiana. (bnl/bnl)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Open Trip Rawan Penipuan
Open Trip Rawan Penipuan
33 Konten
5 Turis WNI yang ditinggal tour leader di Maroko adalah puncak gunung es dari carut marut bisnis open trip murah. Apakah ini sebuah penipuan?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads