Hal ini diceritakan pria berinisial IG kepada detikTravel, Kamis (26/7/2018). IN mengaku mengenal IW karena teman lama saat kuliah. Sampai kemudian IW menawarkan paket open trip liburan murah ke Eropa seharga Rp 16,5 juta pada Juli 2017.
Harga ini menggiurkan betul. Untuk standar paket wisata ke Eropa, biasanya seminggu, harganya bisa 2 kali lipat di travel agent ternama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, yang terjadi bukan membicarakan keberangkatan ke Eropa. IW yang pernah menulis buku traveling ini kemudian malah meminjam uang dengan alasan sedang menjadi tour leader di luar negeri.
Baca juga: 4 Tips Menghindari Penipuan Open Trip |
"Mengaku sedang di luar negeri dan ada anggota tur nya yang sedang sakit. Kartu kredit over limit dan kas kurang cukup, sehingga minjam duit. Dia saya pinjamkan Rp 2.000.000," kata IG.
Kemudian saat ditagih, traveler hijaber ini tidak pernah bayar. Akhirnya IG tidak pernah direspons IW. Whatapps tidak dibalas, telepon tidak diangkat.
"Karena sudah sebal saya batalkan yang ke Eropa karena takut terlantar, bila pun memang benar berangkat. Saya WA IW untuk pembatalan dan tetap tidak ada respon. Saya tidak tahu apakah akhirnya dia jadi berangkat ke Eropa atau tidak. Untungnya beberapa teman yang tertarik tidak jadi ikut. Dan ternyata korbannya banyak," kisah IG.
Baca juga: Lingkaran Setan Utang Bisnis Open Trip Murah |
Sebelumnya, terungkap kasus open trip lain yang merugikan wisatawan selain tour leader Erwin yang mengaku diculik di Maroko sehingga meninggalkan tamunya. Kali ini tour leader perempuan hijaber berinisial IW yang beraksi sejak 2007 sampai sekarang. Modusnya menurut para korban adalah pinjam uang untuk operasional open trip.
detikTravel sudah berusaha menghubungi IW. Telepon dan pesan tidak direspons. Terakhir IW merespon adalah Jumat (20/7). Dia menjawab singkat dengan mengaku sudah tidak berbisnis travel lagi. Kalau Anda punya pengalaman sejenis, ayo ceritakan lewat email ke redaksi@detik.travel. (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!