Serunya Wisata Bahari dan Olahraga di Sandeq Race Festival

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serunya Wisata Bahari dan Olahraga di Sandeq Race Festival

Robi Setiawan - detikTravel
Rabu, 18 Jul 2018 11:18 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Mamuju - Agenda balap kapal tahunan, Sandeq Race Festival menyajikan lomba kapal cepat tanpa mesin khas Sulawesi Barat. Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyebut kegiatan ini masuk dalam Top 100 Wonderful Indonesia Events, dan dipastikan akan lebih meriah karena banyak disaksikan wisatawan.

"Bayangkan saat atraksi budaya dipadukan dengan wisata bahari dan sport tourism, pasti akan sangat menarik. Hal itu bisa disaksikan di Sandeq Race Festival," kata Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (17/7/2018).

Arief menjelaskan, akses untuk menuju event ini tidaklah sulit, wisatawan dapat mengunjunginya lewat Mamuju. Menurutnya Mamuju yang berada di antara Palu (ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah) dan Makassar (Sulawesi Selatan) mudah diakses melalui perjalanan darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui udara aksesnya akan lebih mudah lagi dan lebih cepat tentunya, karena Mamuju memiliki Bandara Tampa Padang. Tak perlu khawatir tentang akomodasi, tersedia puluhan hotel atau penginapan yang bisa dipilih sesuai selera dan kocek," paparnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar mengatakan, penyelenggaraan Sandeq Race Festival 2018 dimaksudkan untuk mengembalikan roh dari sandeq seperti masa lalu.


Tonton juga video: 'Potret Penjaringan Menjelang Revitalisasi Wisata Bahari'

[Gambas:Video 20detik]


"Sandeq Race Festival 2018 merayakan gagasan masa lalu, juga sebagai wujud penghormatan kepada semangat leluhur orang Mandar yang tinggi," jelas Ali.

"Perlombaan ini benar-benar unik, karena Anda akan menyaksikan nelayan bertelanjang kaki di kano cadik bambu, tanpa teknologi, mesin, atau navigasi, mencoba melaju lebih cepat satu sama lain. Anda pasti terpesona karena ini paling seru di Indonesia," lanjutnya.

Sandeq adalah perahu tradisional Suku Mandar, salah satu kelompok etnis tertua di seluruh Austronesia. Sandeq juga adalah ikon kebanggaan Sulawesi Barat, dan dianggap sebagai kapal tercepat di dunia tanpa mesin. Sandeq bisa berlayar selama 20 sampai 30 knot (50 km/jam).

Serunya Wisata Bahari dan Sport Tourism di Sandeq Race FestivalFoto: Dok. Kemenpar

Menurutnya, dulu perahu ini digunakan sebagai transportasi untuk berdagang dan menangkap ikan di laut. Passandeq (Pelaut Mandar) melakukan inovasi dan bodi sandeq lebih dirampingkan. Kini sandeq pun dilombakan untuk menguji kecepatan dan ketangkasannya membelah ombak.

Sandeq memiliki panjang sekitar 9-16 meter dan lebar kurang lebih 0,5-1 meter, serta terpasang cadik di sisi kanan-kirinya. Layarnya yang berbentuk segitiga berfungsi sebagai penangkap angin untuk mendorong perahu melaju. Kecepatannya bisa dipacu hingga 15-20 knot atau 30-40 km per jam.

"Perahu bercadik tanpa mesin ini digerakkan menggunakan layar. Kecepatan perahu layar ini sangat ditentukan oleh cuaca atau angin di laut," jelasnya.


Tahun ini Sandeq Race Festival akan digelar pada tanggal 11-17 Agustus 2018 yang bertempat di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pada tahun ini Sandeq Race Festival mengangkat tag line "The Hardest, The Longest and The Fastest".

Rute lomba akan mengambil rute dari pantai Mamuju, Sulawesi Barat menuju Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. 20 sandeq telah dipastikan berpartisipasi dan melibatkan 260 passandeq. Setiap tim terdiri atas 13 orang.

Akan ada beberapa etape yang dilombakan. Etape Pertama adalah lomba Balap Sandeq Segitiga Polewali pada 11 Agustus dan start etape 1 Polman-Majene di keesokan harinya. Di etape pertama, akan digelar pula beberapa sub event, yaitu karnaval budaya, lomba lepa lepa dan sandeq keccu (Sandeq kecil), serta pameran budaya kampung sandeq.

Di etape kedua, lomba balap perahu Sandeq Segitiga Majene digelar 13 dan 14 Agustus. Kemeriahan juga sudah disiapkan. Etape ini akan diisi pagelaran pentas seni, pesta kuliner khas Mandar dan pemutaran film dokumenter.

Keseruan akan terus berlanjut di etape ketiga yang menyajikan balap sandeq dengan rute Sedana-Deking. Beberapa sub event juga ditampilkan, di antaranya yaitu atraksi budaya dan pesta rakyat.

Selanjutnya, etape keempat akan menjadi pamungkas dari seluruh perayaan empat hari itu. Rute balap pada etape terakhir ini yakni dari Deking dan finis di Mamuju.

Pada etape ini, adu cepat perahu juga akan dihiasi oleh beragam sub event. Ada lomba Sandeq Segitiga Mamuju pada tgl 17 Agustus. Acara ini dirangkaikan dengan perlombaan perahu katinting, lomba layang-layang hias dan penyerahan hadiah kepada masing-masing pemenang perlombaan.


Sandeq Race Festival ini selalu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Ratusan wisatawan asing dari lima negara, seperti Rusia, India, Denmark, Malaysia, dan Korea Selatan tidak pernah absen menyaksikan Festival Sandeq Race.

Menurut Ali, Selain sebagai tempat digelarnya Sandeq Race Festival, Mamuju juga memiliki beberapa pantai yang indah untuk dikunjungi. Begitu juga kuliner khasnya yang layak dicoba.

"Jadi, selain menyaksikan Sandeq Race Festival, pengunjung bisa berwisata, mungkin tak hanya di Mamuju, melainkan juga ke wilayah-wilayah lain di Sulawesi Barat," tambah Ali.

Serunya Wisata Bahari dan Olahraga di Sandeq Race Festival
(idr/idr)

Hide Ads