Menara Eiffel jadi favorit turis dari berbagai belahan dunia yang liburan di Paris, Prancis. Setiap tahun, lebih dari 6 juta wisatawan berkunjung dan naik ke atas Menara Eiffel. Namun belakangan ini antrean turis begitu panjang, staf pun protes dan mogok kerja sehingga Eiffel terpaksa ditutup.
Dilansir detikTravel dari Reuters, Kamis (2/8/2018), sejak bulan Juli kemarin memang ada aturan baru soal lift wisatawan yang dipakai untuk naik ke puncak Menara Eiffel. Kalau dulu dua lift Eiffel bisa dipakai semua turis, sekarang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antrean lift buat yang beli tiket on the spot mengular, bahkan sampai harus mengantre 3 jam. Padahal lift untuk turis yang booking tiket online sepi-sepi saja.
Sedangkan ketika lift yang sepi dipakai untuk mengurangi antrean di lift satunya, orang yang sudah booking tiket online jadi harus ikutan antre lama dan naik giliran ke puncaknya jauh dari jam yang sudah dipilih saat memesan tiket.
BACA JUGA: Serasa Selebriti, Naik Mobil Antik di Paris
Hal ini ikut membuat staf kewalahan melayani wisatawan yang tentunya tidak bahagia karena harus mengantre lama. Para staf protes dan mogok kerja sehingga Menara Eiffel tutup sementara.
Mogok kerja tersebut dilakukan pada Rabu (1/8) pukul 16.00, setelah diskusi antara staf yang dinaungi General Confederation of Labour (CGT) dan manajemen Menara Eiffel tidak menemukan titik temu.
Wisatawan yang sudah di dalam bisa melanjutkan kunjungannya sampai selesai, tapi yang masih antre di luar harus gigit jari karena tak jadi naik ke puncak Eiffel. Belum ada kabar lebih lanjut sampai kapan mogok itu akan berlangsung. (krn/aff)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing