Informasi yang beredar, pembangunan akan dilangsungkan di Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Pembangunan ini meliputi akomodasi untuk para wisatawan yang berkunjung.
Menurut Diaz Pranita, Dosen Program Studi Pariwisata Vokasi Universitas Indonesia, pembangunan ini berada di wilayah konservasi. Di mana, lokasinya harus diperhatikan betul dan teliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini juga menjadi masalah yang harus dipertimbangkan. Menurut Diaz, zona inti yang akan jadi wilayah pembangunan ini bisa berdampak bagi habitat komodo.
"Sekarang kalau zona inti dibangun lalu komodo makin terdesak jadi bagaimana? Apakah tidak menyebabkan masalah baru karena habitat komodo semakin kecil," tambahnya.
BACA JUGA: Heboh Rencana Pembangunan di TN Komodo, Ini Kata KLHK
![]() |
Diaz juga menambahkan, bahwa sebaiknya pembangunan di TN Komodo harus dibatasi. Dikarenakan, hal yang dapat menganggu habitat Komodo, jika terlalu luas.
"Kalau menurut saya amenitas di Pulau Rinca sebaiknya juga dibatasi saja untuk mendukung taman nasional atau atraksinya. Toh sudah ada Labuan Bajo kenapa harus masuk ke Pulau Rinca,"
Diaz mengatakan, bahwa sebaiknya pembangunan harus yang menunjang interpretasi dari pulau Komodo.
"Fasilitas yang dibangun sebaiknya berupa signage atau yang mendukung interpretasi dan tourist flow saja," tambah Diaz.
(sna/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!