Berdasarkan sejarah, masjid ini didirikan pada 1388 masehi oleh Yuanzhang yang merupakan kaisar pertama Dinasti Ming. Namun Masjid Jingjue sempat hancur terbakar pada 1430 masehi. Akhirnya, masjid ini dibangun kembali di bawah perintah Laksamana Cheng Ho pada 1492 masehi.
detikTravel berkesempatan mengunjungi Masjid Jingjue yang termasuk 10 masjid besar di China bersama rombongan Charoen Pokphand Best Student Appreciation (CPBSA) tahap II pada Selasa (18/9/2018). Kami sampai di masjid sekitar pukul 12.00 untuk melaksakan salat Zuhur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Memasuki area masjid, terlihat beberapa hiasan dinding bertuliskan ayat suci Alquran dengan huruf China dan terjemahan bahasa Inggris. Untuk mengambil wudhu, traveler harus masuk ke sebuah gang kecil.
Di sepanjang gang, terdapat toilet dan tempat wudhu untuk pria dan wanita. Toiletnya pun bersih meskipun tidak dilengkapi dengan toilet shower. Di seberang toilet, terdapat tempat wudhu yang bersih dan rapi.
Di tempat wudhu wanita disediakan empat bilik untuk berwudhu, satu lemari untuk menyimpan sepatu, cermin, kipas angin, dan tempat duduk.
Tempat salatnya pun dipisah antara wanita dan pria. Memasuki tempat salat wanita, detikTravel disambut oleh penjaga masjid yang mengucapkan salam. Udara di dalam masjid pun begitu sejuk karena dilengkapi dengan AC. Terdapat sajadah yang dibagi menjadi enam saf dan beberapa pasang mukena.
Selain tempat salat, disediakan pula spot untuk duduk santai atau beristirahat dengan arsitektur khas China di bagian luar. Ada juga ruangan yang digunakan untuk belajar pengetahuan Islam. Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Nanjing turut membangun sekolah dasar yang berdekatan dengan masjid. (mul/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum