Tiga puncak di rangkaian Pegunungan Jayawijaya yang memiliki es abadi tersebut yakni Puncak Sumantri, Puncak Jaya dan Puncak Carstensz Timur dengan ketinggian di atas 4.000 mdpl. Lokasinya sulit terjamah, butuh 3-4 hari dari perkampungan terdekat di sekitarnya.
Donaldi Sukma Permana PhD, Peneliti Madya Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG kepada detikTravel, Kamis (15/11/2018) menjelaskan es abadi Indonesia akan habis pada periode 2035-2030. Pemanasan Global menjadi penyebab utamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Cerita Pendaki yang Pernah Berdiri di Es Abadi Indonesia
Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga es abadi itu?
"Tentunya aktifitas pengurangan gas rumah kaca dan pemanasan global mungkin dapat mengurangi laju penyusutan es di Papua," jawabnya.
![]() |
Meski begitu, Donaldi menjelaskan bahwa sangatlah sulit untuk tetap menjaga keeksistensian es abadi Indonesia. Esnya sudah menyusut secara signifikan.
"Secara fisik, tutupan es di Papua sudah menyusut secara signifikan dan banyak terdapat rekahan. Penyusutan es menyebabkan luas batuan di sekitarnya yang berwarna lebih gelap, semakin besar," tutur Donaldi.
"Luasan tersebut dapat menyerap panas matahari lebih banyak dan mencairkan es di sekitarnya lebih cepat. Pada kondisi bumi yang semakin hangat, akan sangat sulit untuk menjaga keberadaan es abadinya," tutupnya.
BACA JUGA: Mengenal Es Abadi Indonesia yang Tak Lama Lagi Hilang
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol