Kantornya terletak di depan Taman Merlion yang berada di bagian Tenggara Singapura. Kantor WITO dihiasi beberapa banner dan branding Wonderful Indonesia serta beberapa poster 10 destinasi prioritas Kemenpar. Kantor ini diresmikan pada Kamis (15/11/2018) kemarin.
Ini merupakan kantor WITO pertama di dunia yang jadi tempat kerja Visit Indonesia Tourism Officer (VITO), yakni perwakilan Kemenpar di luar negeri. Program utama VITO Singapura melakukan hot deals dan kerja sama dengan maskapai penerbangan. Sementara jabatan Country Manajer VITO Singapura diduduki oleh Sulaiman Sehdek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengaku optimis pembukaan kantor ini akan memberikan dampak positif untuk pariwisata Indonesia. Menurutnya, World Travel & Tourism Council (WTTC) menyebut pertumbuhan pariwisata Indonesia menjadi yang tercepat ke-9 di dunia.
"Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat nomor 9 di dunia, di Asia nomor 3 dan ASEAN nomor 1," kata Arief.
Selain itu, lanjut Arief, media di Inggris The Telegraph juga mencatat Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.
"Bahkan mereka menilai pertumbuhan pariwisata Indonesia empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global. Data memang membuktikan klaim tersebut," ujarnya.
Ia melanjutkan, Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%, sementara industri pelesiran di kawasan ASEAN hanya tumbuh 7% dan di dunia hanya 6%.
Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Peringkat Indonesia naik 8 poin dari posisi 50 di 2015 menjadi 42 pada 2017.
Arief melanjutkan, pertumbuhan sektor pariwisata melaju pesat 22% pada 2017, menempati peringkat kedua setelah Vietnam (29%). Di tahun yang sama rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata di dunia 6,4% dan 7% di ASEAN.
Tak hanya soal pertumbuhan wisata Indonesia, Arief juga memaparkan soal program go-digital yang diusungnya. Ia mengatakan Kemenpar telah banyak melahirkan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) di luar negri, salah satunya GenWI Singapura.
"Teman-teman GenWi juga aktif mempromosikan pogram Hot Deals yang diluncurkan Kemenpar. GenWi adalah para diaspora yang ada di Singapura dan cinta pariwisata. Terima kasih atas kehadirannya," kata Menpar.
Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan kantor ini akan terus memberikan semangat bagi VITO Singapura untuk menyasar Wisman Singapura.
Ia mengatakan, secara wilayah Singapura dekat dengan Indonesia seperti Kepulauan Riau (Kepri) yang memiliki Great Batam. Hal ini akan memudahkan VITO untuk berkoordinasi.
Terlebih, kata dia, wisatawan yang terjaring bukan hanya dari Singapura tapi juga China, India, maupun negara lain di dunia. Dari data di Kemenpar 70% wisman masuk melalui Kepri.
"Sedangkan 30% nya masuk ke destinasi lainnya. Oleh karena itu, Singapura menjadi market yang strategis buat Indonesia," ungkap Giri.
Di Singapura, VITO akam mempromosikan pariwisata Indoensia. Giri menjelaskan produk pariwisata yang bisa ditawarkan adalah destinasi. Sedangkan pelanggan pariwisata adalah travelers atau marketnya.
"Untuk level pertama, lebih banyak promosikan destinasi, Calendar of Events (CoE) dan kebijakan atau deregulasi di sektor pariwisata. Sebab, CoE Kemenpar menempatkan Kepri (Batam Bintan) sebagai salah satu andalan setelah Bali dan Jakarta, termasuk di 2019," jelasnya.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto mengatakan pasar Singapura memang menggoda untuk Indonesia. Estimasi jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura selama 12 bulan terakhir mencapai 12 juta pax. Rinciannya, 32% dari ASEAN minus Indonesia, 22% dari China-Hong Kong, 17% dari Asia-Pasifik, 14% dari Asia Tengah, MEA, Afrika dan sisanya dari Eropa dan Australia.
"Sementara wisman ke Indonesia yang transit di bandara Singapura jumlahnya tidak sampai 700 ribu. Artinya, peluang kita untuk menggaet wisman yang jumlahnya sekitar 11 juta lebih itu masih terbuka luas," kata Hariyanto.
Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional 1 Masruroh menambahkan Singapura memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan lainnya sebab menjadi transportation hub negara-negara di dunia.
"Paket Hot Deals menggabungkan 3A dalam satu paket yang murah, menggunakan excess capacity atau kapasitas yang tidak terpakai. Saya melihat Singapura memiliki potensi yang sangat besar karena sesungguhnya Singapura bukan hanya transportation hub, tapi tourism hub," kata dia.
"Agar Singapura menjadi tourism hub yang kuat, maka kita harus memperkuat VITO Singapura sebagai marketing intelligence dan marketing channel kita yang secara rutin bekerja sama dengan travel agent di Singapura. Selanjutnya kita akan memperkuat VITO Kuala Lumpur dan Bangkok," pungkasnya.
Tonton juga 'Jadi Maskapai Paling On Time, Garuda Indonesia Diapresiasi Menteri Pariwisata':
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!