Tidak ada lagi pantai yang bisa dinikmati wisatawan secara gratis saat liburan ke Anyer. Semua pengelolaan pantai di Anyer sudah jatuh di tangan swasta, bahkan perorangan dengan sistem sewa.
Akibatnya, para wisatawan harus mengeluarkan biaya ekstra buat liburan ke Anyer. Belum lagi aksi premanisme dan pemalakan oleh oknum di sana. Para wisatawan pun mengeluh, bahkan menyerukan boikot terhadap pantai Anyer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BOIKOT semua pantai di daerah Anyer, biar mereka rasakan akibat dari ketidakprofesionalan ini. Dulu pernah kita dengar cerita tentang wisatawan yang digetok dengan harga makanan yang mahal juga di daerah ini. BOIKOT dari sekarang biar kapok. Pantai di daerah Sukabumi lebih bagus dan indah dan makanan juga lebih murah," kata traveler dengan akun Asbuzz.
"Boikot aja Anyer, biar sepi.. Jangan ke Anyer," imbuh Pino Sinaga.
"Kasih hukuman ke Anyer dengan boikot datang. Supaya sepi. Mudah-mudahan berubah," tulis traveler dengan akun Fnjb007 Trooper.
"Boikot Anyer musim liburan tahun ini, supaya Pemprov, Pemkab sama pelaku usaha pariwisata di sana semua intropeksi. Padahal keindahan alamnya gak kalah sama Bali, tapi pelayanannya jauh banget. Mengejar duit recehan, uang besarnya malah pada kabur, bagus kalau di trendingin berita ini," tambah traveler lainnya.
Ulah oknum-oknum nakal di Anyer dinilai para wisatawan sebagai usaha bunuh diri terhadap berkembangnya pariwisata di sana. Jika tidak ditindak, masa depan pariwisata di Anyer bisa makin suram.
"Bunuh diri namanya. Sekali dua kali dapet untung banyak. Selanjutnya mati," komentar I Ketut Haryatno.
"Biarin aja, lama-lama kan nggak ada lagi wisatawan yang mau ke pantai Anyer. Mati sendiri deh perekonomian warganya yang bisanya cuma malak wisatawan. Udah gitu ngerusak nama baik sendiri lagi," tegas Surya Anggraito.
"Pantas saja Anyer sepi. Pariwisata yang dibunuh sendiri oleh orang-orang lokal," kata Pipip Ismulyanto.
Pemkab Serang saat dikonfirmasi, mengatakan sudah memberikan pembinaan kepada para pengelola pantai di Anyer. Pihak Pemkab juga sudah meminta agar pengelola tidak menaikkan harga seenaknya kepada wisatawan.
"Kita sudah memberikan imbuan dan pembinaan, sudah datang langsung, itu mah nggak usah diberitakan, itu kan yang lalu, nanti nggak datang lagi wisatawan. Jaga keramah-tamahan seperti itu, excellent service lah intinya," ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, Tahyudin saat dikonfirmasi detikTravel, Sabtu (1/12) lalu. (wsw/krn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?