Anyer sejatinya menawarkan wisata pantai yang bisa dinikmati wisatawan. Namun pengelolaan yang buruk oleh swasta, bahkan perorangan membuat beberapa wisatawan mesti mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan sewaktu liburan ke Anyer.
Dari harga tiket masuk dan parkir yang mahal, digetok harga saat makan, sampai ada juga yang dipalak oknum preman. Lewat kolom komentar di berita detikTravel, banyak traveler yang menceritakan pengalamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena lelah menyetir dari Jakarta maksud hati berhentilah sejenak di Anyer, tepat dekat bibir pantai dengan pemandanganοΏ½ begitu indah. Hanya beberapa detik setelah keluar dari kendaraan yang tadinya lokasi sepi, tiba-tiba entah darimana kami didatangi beberapa orang dengan wajah yang tidak bersahabat memaksa kami harus bayar parkir di situ sebanyak Rp 200.000. Daripada terjadi apa-apa dengan keluarga akhirnya saya bayar saja," tulis Mensen.
BACA JUGA: Curhat Wisatawan Liburan ke Anyer: Digetok Mahal Saat Makan
"Saya pernah diperas Rp 200 ribu oleh preman cuman nyebrang penyebrangan bambu sepanjang 5 meter, kalo tidak mau diancam," imbuh Imam Kusosi.
Cerita yang sama dengan Imam Kusosi juga dialami oleh traveler bernama Fazlina Geya. Fazlina juga pernah dipalak preman sewaktu liburan ke Pantai Carita. Fazlina harus merelakan uangnya sebesar Rp 120 ribu masuk ke kantong para preman.
"Pernah punya pengalaman buruk di Pantai Carita waktu kita nyebrang pake sebilah papan, pas giliran sampe ujung tiba-tiba ada 3 orang anak muda laki-laki muncul, terus diminta duit sekitar Rp 120 ribu (untuk 6 orang) dengan alesan jasa penyebrangan. Dan itu maksa banget kaya orang malak gitu. Dari situ males buat maen-maen ke daerah sana. Hati-hati yah teman-teman kalau maen ke Pantai Anyer," kisah Fazlina.
"Pernah dimintain duit goceng (Rp 5.000), gara-gara ngelewatin selokan yang dikasih jembatan bambu. Padahal jaraknya gak sampai 2 meter dan nggak tinggi," tambah Ade Maulana.
BACA JUGA: Cerita Wisatawan yang Kapok Liburan ke Anyer
Aksi pemalakan oleh oknum preman di kawasan Pantai Anyer seperti sudah jadi rahasia umum yang diketahui oleh para wisatawan. Kabarnya aksi ini sudah berlangsung sejak lama dan terus terjadi sampai sekarang.
Para wisatawan pun meminta Pemda bertindak tegas dengan menindak para oknum nakal yang beraksi memanfaatkan wisatawan yang liburan ke Anyer. Jika tidak ditindak, bukan tidak mungkin wisatawan akan hengkang dan pergi liburan ke tempat lain selain Anyer.
"Betul itu berita di atas. Maka tolong ditertibkan oleh PEMDA karena kalo masih belum berubah, saya kapok berlibur ke Anyer, lebih baik ke tempat lain," kata Fajar Azon
Sementara itu, saat dikonfirmasi Pemda Serang mengaku sudah memberikan pembinaan kepada para pengelola pantai di Anyer. Pihak Pemkab juga meminta agar pengelola tidak menaikkan harga seenaknya kepada wisatawan.
"Kita sudah memberikan imbuan dan pembinaan, sudah datang langsung. Itu mah nggak usah diberitakan, itu kan yang lalu, nanti nggak datang lagi wisatawan. Jaga keramah-tamahan seperti itu, excellent service lah intinya," ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, Tahyudin saat dikonfirmasi detikTravel, Sabtu (1/12) lalu.
Traveler pernah mengalami pengalaman serupa di Pantai Anyer? Atau justru punya pengalaman yang berkesan saat liburan ke Anyer? Silakan berbagi cerita lewat kolom komentar di bawah ya. (wsw/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?