Jelang Tahun Baru, Tarif Hotel di Bromo Naik 2 Kali Lipat

Probolinggo - Liburan ke Bromo begitu digemari wisatawan. Tamu hotel di sekitar sana pun meningkat dan harga menginapnya ikut naik.

Jelang malam pergantian Tahun Baru 2019, hunian hotel yang berada di sekitar objek wisata Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, terisi 98 persen.

Informasi itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin. Menurutnya pada 31 Desember 2018 ini, kunjungan wisatawan ke 14 hotel di sekitar objek wisata Gunung Bromo memang mengalami peningkatan.

Meski demikian, tahun ini memang tak sampai 100 persen hotel setempat terisi wisatawan. Penyebabnya tak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo, tapi langsung pulang setelah melihat gunung cantik tersebut.

(M Rofiq/detikTravel)

Lanjut Digdoyo, ramainya kunjungan wisatawan ke Bromo membuat beberapa hotel setempat menaikkan tarif menginap. Saat ini harga sewa kamar termurah sekitar Rp 500 ribu, naik 2 kali lipat dibanding sebelumnya.

"Rata-rata harga sewa kamar naik hingga dua kali lipat, paling murah Rp 500 ribu dan yang paling mahal sekitar Rp 7 juta," kata Digdoyo kepada detikTravel, Senin (31/12/2018).

Pria yang akrab disapa Yoyok itu menyebut, bahwa di kawasan objek wisata Gunung Bromo Tengger, ada sekitar 14 hotel dengan kapasitas 528 kamar yang mampu menampung sekitar 1.200 orang, ditambah 71 homestay atau penginapan. (krn/fay)