Musisi Robi Navicula Kritisi Kontribusi 10 USD Turis ke Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Musisi Robi Navicula Kritisi Kontribusi 10 USD Turis ke Bali

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Kamis, 31 Jan 2019 13:15 WIB
Musisi Robi Navicula (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Denpasar - Musisi asal Bali Gede Robi atau Robi Navicula angkat bicara soal wacana kontribusi USD 10 dari turis asing. Menurutnya, ini bakal jadi polemik baru.

"Apakah Bali pariwisatanya membuka diri untuk jutaan turis datang, tapi ternyata habis itu mereka kapok ketika jalan di Bali jalannya macet karena nggak cukup untuk menampung turis. Atau untuk menyeleksi turis saja yang masuk atau bagaimana arahnya? Kalau membuka sebanyak-banyaknya tapi dengan USD 10 itu kontradiktif, tapi kalau misalnya untuk menjaga alam budaya dan semua ini kan membawa sebuah polemik baru," kata Robi di Denpasar, Bali, Kamis (31/1/2019).

Robi lalu menyoroti penggunaan duit kontribusi wisata itu untuk pembangunan alam dan budaya Bali. Dia berharap duit kontribusi tersebut tidak digunakan untuk pembangunan infrastruktur melainkan memelihara alam yang sudah ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau duitnya terkumpul tapi buat bangun beton ya buat apa. Kapasitas Bali sekarang itu kupikir masih, harus menetapkan kondisi ideal, harus menetapkan kondisi visual, kondisi ideal pariwisata Bali yang bagaimana, banyak restoran, banyak hotel? Coba kita lihat kondisi peak season hotel di Bali, paling banyak 50 persen, (sementara) Bali selatan surplus 908 ribu kamar," tutur musisi yang concern terharap lingkungan itu.

BACA JUGA: Rencana Turis Bayar Masuk Bali, Negara-negara Ini Juga Mencobanya

"Izinnya itu saja dulu perbaikin gitu loh, stop moratorium pembangunan bali selatan. kalau menurutku, tapi terserah kan. Just stick pada konsep pariwisata alam dan budaya itu rohnya Bali, itu taksunya Bali. Apa itu alam, apa itu budaya, semuanya itu belajar pada kalender Ketut Bangbang Gde Rawi, balik dulu kursus di situ, pahami kalender itu baru belajar di situ, sebelum semua itu nonsense," cetus Robi.

Dia pun mengingatkan pemerintah harus jelas betul memahami konteks pelestarian budaya dan alam sebelum menarik kontribusi dari para turis asing. Jangan sampai jika dana sudah terkumpul malah digunakan untuk merusak alam.

BACA JUGA: Rencana Turis Masuk Bali Bayar 10 USD, Dinilai Tidak Memberatkan

"Maunya apa dengan alam dan budaya ini, entar jangan-jangan ternyata ada ini bikin mal di Bedugul, sementara di sana untuk apa pura-pura dibangun di gunung supaya apa? Untuk menjaga hutan, hutan ini menjaga mata air, karena semua gunung menjaga mata air. Oh kita menjaga budaya nih, puranya kita biarin, tapi kita pangkas hutan jadi mal. Pura ini hanya simbol bahwa hutan ini nggak boleh diapa-apain," tegasnya.

"Kalau aku pikir sih orang pengambil kebijakan sih, konteksnya belum holistik. Karena begitu uang terlibat... Indonesia saja atas nama percepatan pertumbuhan ekonomi membabat kekayaan alamnya sendiri yaitu hutan," ujarnya.

Musisi Robi Navicula Kritisi Kontribusi 10 USD Turis ke Bali
(rdy/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads