Berdasarkan data dari Global Muslim Travel Index atau GMTI tahun lalu, saat ini posisi Indonesia dalam destinasi wisata halal dunia berada di posisi dua bersama dengan Uni Emirat Arab. Skornya adalah 72,8 dari 100 tahun lalu.
Fakta itu pun kian menjelaskan, kalau pemerintah Indonesia sudah semakin dekat dengan negara tetangga Malaysia terkait wisata halal. Ditemui detikTravel usai peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu ini (13/2/2019) malam, CEO dari CrescentRating & Halal Trip sekaligus tokoh di balik GMTI Fazal Bahardeen ikut memberi pujian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama beberapa tahun belakangan, pemerintah Indonesia di bawah kemenpar memang konsisten meningkatkan posisi Indonesia di sektor wisata halal. Hal itu pun terlihat dari capaian prestasi dan peringkat Indonesia di GMTI yang terus meningkat.
Tahun ini, pihak GMTI pun akan mengeluarkan laporan terbarunya di bulan April. Ditanyakan detikTravel pada Fazal soal peluang Indonesia menyabet peringkat satu, ia pun masih belum bisa memprediksi.
"Kami akan mengeluarkan data pada bulan April. Kami masih mengumpulkan data, dan saya belum dapat mengatakan jawabannya. Hanya Anda tahu, pasar wisata halal sangat kompetitif sekarang. Indonesia telah melakukan banyak hal," ujar Fazal.
Fazal pun mengungkapkan, kalau sejumlah negara yang mayoritas bukan muslim mulai peduli akan wisata halal. Tak dapat dipungkiri, kalau pemasukan dari wisata halal tidak lah sedikit.
"Anda lihat, Jepang, Korea dan Taiwan telah melakukan banyak hal terkait wisata halal. Terutama di Asia, banyak destinasi mulai peduli pada pemasukan dari wisata halal. GMTI pun jadi rujukan bagi para destinasi untuk meningkatkan diri," ujar Fazal.
Terkait peluang Indonesia di sektor wisata halal, Fazal pun berujar kalau Indonesia telah berada di jalur yang benar.
"Saya kira Indonesia telah berada di jalur yang benar selama tiga hingga empat tahun belakangan ini," puji Fazal.
Faktanya, total jumlah wisatawan muslim di tahun 2020 diprediksi akan mencapai angka 158 juta dengan jumlah pembelanjaan sebesar USD 220 miliar atau 3.0808 triliun. Tahun ini, indonesia pun menyasar sekitar 5 juta wisatawan muslim ke Indonesia. (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan