Kepala Bappenas: Pariwisata Akan Jadi Sumber Devisa Terbesar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kepala Bappenas: Pariwisata Akan Jadi Sumber Devisa Terbesar

Mustiana Lestari - detikTravel
Kamis, 04 Apr 2019 15:55 WIB
Foto: (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta - Sektor pariwisata Indonesia diyakini akan berkembang semakin pesat. Bahkan diprediksi akan menjadi sumber devisa terbesar di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Kepala Bappenas sekaligus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dalam acara Seminar dan Dialog Nasional Ekonomi Kreatif Milenial di Era Revolusi Industri 4.0.

"Indonesia juga akan menjadi salah satu negara tujuan wisata yang penting di dunia pariwisata akan menjadi sumber devisa terbesar di Indonesia. Menggantikan sumber daya alam, tambang dan perkebunan seperti kelapa sawit," tutur Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2019).


Dijelaskannya, minyak dan gas adalah masa lalu. Sedangkan masa depan Indonesia adalah digital dan Kementerian Pariwisata sudah menerapkan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di 2013, empat dari lima perusahaan terbesar dunia adalah minyak dan gas. Namun di 2018, lima dari lima perusahaan terbesar adalah teknologi digital. Perkembangan teknologi digital tidak hanya menggeser lanskap persaingan global tetapi juga membuka peluang baru bagi bidang yang belum pernah ada sebelumnya. Untuk itu, Pemerintah Indonesia dengan cepat dan tanggap merespons tantangan dan peluang ini," jelas Bambang lagi.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan Go Digital menjadi salah satu program strategis Kemenpar dalam upaya menenangkan pasar di era industri 4.0. Menurutnya, teknologi digital memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan industri pariwisata.

"Suka atau tidak suka, sudah terjadi perubahan perilaku pasar. Semua telah bergeser ke arah digital. Saat ini industri dunia telah bergeser ke arah industri digital era 4.0. Perannya mencapai 70%," kata Arief Yahya.


Perubahan perilaku pasar, kata Arief, diikuti pula dengan berubahnya perilaku konsumen (customer behavior). Konsumen kini semakin mobile, personal, dan interaktif. Hal ini menjadi sifat dari digital yakni 'semakin digital, semakin personal (The more digital, the more personal).

"Dalam industri pariwisata perubahan customer behavior itu terlihat ketika search and share 70% sudah melalui digital. Industri travel agent sudah tidak lagi bisa mengandalkan walk in service untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata. Semua sudah berubah dengan digital," kata Menpar Arief Yahya.

Arief pun mengingatkan kembali tagline 'The more digital, the more personal. The more digital, the more professional. The more digital, the more global'. Dijelaskannya, perubahan perilaku konsumen yang mempengaruhi pasar tersebut digerakkan oleh kaum milenial.

"Maka siapapun yang menguasai komunitas anak muda, dialah yang berpotensi memenangkan pasar masa depan atau winning the future market," tambah Menpar Arief Yahya

Acara Seminar dan Dialog Nasional Ekonomi Kreatif Milenial di Era Revolusi Industri 4.0. berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, serta Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Mr. Kim Chang-beom.

(mul/ega)

Hide Ads