Meningginya permukaan air akibat pemanasan global, masifnya sampah plastik di lautan hingga hilangnya area hijau, merupakan sebagian ancaman yang tengah dihadapi oleh Bumi kita dewasa ini. Memaknai Hari Bumi yang jatuh pada hari Senin ini (22/4/2019), detikcom ingin kembali mengingatkan traveler sekalian akan pentingnya lingkungan, tumbuhan, fauna serta Bumi yang kita pijak ini.
"Karunia alam bagi planet bumi adalah jutaan spesies yang kita kenal dan cintai, dan banyak lagi yang masih harus ditemukan," bunyi press release dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diterima detikcom.
Ibu orang utan dan anaknya (BBC Magazine) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nelayan di China dengan sungai penuh algae hijau akibat pemanasan global (Reuters) |
Antara lain terkait perubahan iklim, deforestasi, hilangnya habitat, perdagangan manusia dan perburuan, pertanian yang tidak berkelanjutan, polusi dan pestisida.
"Dampaknya jauh jangkauannya. Jika tidak bertindak sekarang, kepunahan mungkin merupakan warisan kemanusiaan yang paling abadi," tegas KLHK.
BACA JUGA: Manusia yang Buang Sampah, Pulau di Samudera Pasifik Jadi Korban
Penyu yang terjebak sampah plastik (Reuters) |
Pada akhirnya negara maupun dunia sekali pun tak dapat berbuat banyak untuk menjaga alam, apabila Anda dan kita tidak memulainya dari hal kecil yang kita lakukan sehari-hari. Mulailah berubah demi Bumi yang lebih baik, dan tentunya untuk anak cucu kita di masa depan. (msl/aff)












































Ibu orang utan dan anaknya (BBC Magazine)
Nelayan di China dengan sungai penuh algae hijau akibat pemanasan global (Reuters)
Penyu yang terjebak sampah plastik (Reuters)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi