Aneka Etika di Asia Tenggara: Salam, Spiritual & Hal Tabu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aneka Etika di Asia Tenggara: Salam, Spiritual & Hal Tabu

Shinta Angriyana - detikTravel
Selasa, 18 Jun 2019 22:50 WIB
Foto: Infografis/Nadia Permatasari
Jakarta - Beda negara, beda juga kulturnya. Tentunya, kultur menjadi dasar untuk berperilaku atau beretika.

Lonely Planet, situs wisata terkemuka di dunia mengelompokkan sejumlah etika bersikap dari berbagai negara. Salah satunya adalah negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN, atau terletak di Asia Tenggara.

Tentunya, ini jadi panduan penting bagi traveler yang ingin ke luar negeri. Jangan sampai, gara-gara sikap yang tidak baik jadi menimbulkan masalah. Yang tadinya ingin bersenang-senang dan mempelajari hal baru, malah jadi petaka karena sikap sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom pun mengumpulkan beberapa etika dari kultur yang berlaku dari masing-masing negara, Selasa (18/6/2019). Berikut selengkapnya:

1. Kamboja

 (Juan EC Lawalata/d'Traveler) (Juan EC Lawalata/d'Traveler) Foto: undefined

Bisa dibilang, Kamboja adalah negara dengan orang-orang yang ramah. Namun, masih menganut unsur spiritual khususnya ajaran Buddha yang wajib dipatuhi oleh wisatawan.

Misalnya saat berkunjung ke kuil, pastikan baju yang digunakan menutupi siku, hingga lutut. Hindari penggunaan penutup kepala dan sepatu saat memasuki tempat ibadah. Duduk bersimpuh saat melewati tempat sakral dan jangan menunjuk ke simbol Buddha. Wanita juga dilarang untuk bersentuhan dengan para biksu dan barang-barangnya.

Untuk menghormati, salam yang dianggap sopan di Kamboja disebut sompiah. Yakni menempelkan kedua tangan di depan dada, mirip dengan berdoa. Begitupun dengan berpakaian, hindari menggunakan pakaian renang atau minim di sekitar kota.

Ada satu suku di Kamboja yang menjadi mayoritas, yakni Khmer. Lonely Planet menyarankan untuk tidak pernah bertengkar dengan mereka. Tersenyum saja untuk menghindari konflik.

2. Timor Leste

Tidak jauh dari Indonesia, Timor Leste pun juga menarik untuk jadi tujuan wisata. Namun, perhatikan hal-hal berikut.

Timor Leste memiliki sejarah kelam dengan Indonesia, sehingga berhati-hatilah membicarakan sejarah antara Indonesia dan negaranya. Bicaralah dengan cermat dan tidak intimidatif.

(Eduardo Simorangkir/detikcom)(Eduardo Simorangkir/detikcom)


Jika ingin lebih asyik, ajaklah warga lokal untuk memandu saat mendaki gunung, air terjun atau destinasi wisata lainnya dan berikan mereka upah sebagai tanda terima kasih. Warga lokal cukup modis, namun tetaplah sopan dalam bersikap. Jika naik mikrolet, bayarlah usai turun atau sampai tujuan.

Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, traveler sebaiknya berjalan menunduk dan menurunkan lengan apabila sedang berjalan melewati di depan orang-orang.

3. Laos

Sebenarnya, kultur Laos tidak jauh berbeda dengan Kamboja. Traveler harus berpakaian tertutup saat berkunjung ke kuil, serta menghindari menunjuk dan duduklah bersimpuh saat melewati tempat sakral.

Begitupun dengan salam yang dikenal dengan 'nop', dengan menempelkan kedua tangan di depan dada. Jika berpakaian di tempat umum, usahakan sopan dan tidak terlalu terbuka.

4. Myanmar

Untuk bersalaman dengan warga lokal, umumnya mereka terbiasa berjabat tangan, cukup universal. Namun umumnya wanita Myanmar lebih suka tersenyum dan sedikit mengangguk.

Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, gunakan tangan kanan untuk makan. Selain itu, gunakan pakaian tertutup saat berkunjung ke tempat ibadah dan lepaskanlah alas kaki traveler. Begitupun untuk tidak mengarahkan kaki ke benda-benda yang dianggap sakral.

Jika berbelanja dan melakukan tawar-menawar, hindari saat pergi ke toko resmi. Namun, traveler bisa melakukannya di pasar.

5. Thailand

Meski Thailand artinya 'tempat bebas' dan traveler bebas untuk melakukan apa saja asal tidak merugikan orang lain, ada sejumlah hal spiritual dan sesuatu yang dianggap suci serta dilarang untuk dilakukan.

Hormatilah gambar atau hal-hal yang memiliki identitas kerajaan. Selain itu, apabila lagu kebangsaan diputar di tempat umum, warga setempat umumnya dengan khidmat diam dan bernyanyi. Sebaiknya, traveler ikut menghormati dengan diam di tempat.
(Nfadils/d'Traveler)(Nfadils/d'Traveler) Foto: undefined

Erat dengan ajaran Buddha, hindari memakai pakaian terbuka saat berkunjung ke kuil. Tersenyumlah kepada orang asing, karena umumnya orang Thailand cukup ramah. Ucapkan 'sawadee ka' untuk perempuan dan 'sawadee kap' untuk laki-laki saat bertemu warga lokal.

BACA JUGA: Cantiknya Ladyboy di Thailand


6. Brunei Darussalam

Kental dengan nuansa Islami, Brunei memiliki budaya dan etika terkait. Misalnya saja bersalaman, umumnya lazim dilakukan dengan sesama jenis saja. Wanita dan anak-anak umumnya jarang bersalaman.

(Kamilah Nurbaeti/d'Traveler)(Kamilah Nurbaeti/d'Traveler) Foto: undefined


Hal-hal terkait LGBT dianggap haram oleh warga setempat. Warga lokal pun umumnya berpakaian tertutup, termasuk laki-laki yang umumnya menggunakan celana panjang. Eye contact atau kontak mata sering dianggap tidak sopan, apalagi dengan orang asing.

7. Filipina

Jangan sampai emosi sampai marah-marah, orang Filipina akan mengira anda loco-loco (gila). Meski, sebenarnya jangan juga marah-marah di tempat umum..

Jika makan bersama warga lokal, hindari mengambil potongan terakhir. Orang Lokal akan mengira anda miskin.

Saat naik Jeepney (transportasi lokal mirip angkot berbentuk mobil jip) jangan heran jika anda berdempet dengan orang lain. Berbagi dan sempit-sempitan adalah hal yang lumrah saat naik Jeepney.

Sejumlah pelayan di restoran lokal umumnya mendesis kepada pelayan lain untuk mendapatkan perhatian. Jadi, jangan heran dan marah ya.

8. Singapura

(Addieni Rifda/d'Traveler)(Addieni Rifda/d'Traveler) Foto: undefined


Mimik atau sikap orang Singapura ditentukan oleh perlakuan orang lain bersikap kepadanya. Jadi, jangan marah-marah atau cemberut kepada orang asing ya.

Memanggil 'aunty' atau 'uncle' lazim digunakan kepada orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan, meski tidak memiliki hubungan keluarga. Meski cukup liberal, saat makan jangan menempelkan sumpit dalam mangkuk nasi. Hal ini mengingatkan warga lokal akan upcara pemakaman, dan dianggap hal buruk.

Singapura juga dikenal ketat dengan peraturan. Hindari merokok di sembarang tempat, mengunyah permen karet atau meludah sembarangan. Bukan lagi petugas berwajib yang mengingatkan, tetapi warga lokal!

BACA JUGA: Mengenal Peranakan yang Pernah Dikucilkan di Singapura


9. Vietnam

Saat memasuki rumah warga lokal, lepaskanlah alas kaki yang digunakan. Begitupun saat disuguhi makanan, biarkanlah orang yang lebih tua atau tawarkan mereka terlebih dahulu.

Jangan pernah menepuk kepala orang tua dan anak kecil, karena dianggap tidak sopan. Selain itu, hindari menunjuk dengan kaki benda-benda sakral dan dianggap suci oleh warga lokal.

10. Malaysia

(Masaul/detikTravel)(Masaul/detikTravel) Foto: undefined


Budaya Malaysia tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Meski cukup modis, cara berpakaian orang Malaysia umumnya tertutup. Begitupun saat di tempat umum.

Tersenyum kepada orang asing dianggap sebagai pembuka yang ramah. Begitupun dengan bersalaman ketika berkenalan.

Membicarakan agama dan politik dianggap sebagai hal yang asing dan tabu untuk dibicarakan. Sehingga, jangan terlalu menjurus ke sejumlah hal tersebut ketika membuka pembicaraan.

11. Indonesia

Menurut Lonely Planet, ada sejumlah etika bagi wisatawan asing saat ke Indonesia. Ada 5 poin utama yang dianggap harus diperhatikan saat ke Indonesia.

Pertama adalah tempat ibadah, turis diimbau untuk bersikap sopan saat memasuki tempat yang dianggap suci dengan melepas sepatu dan berpakaian tertutup, apalagi Masjid.

 (Shinta/detikcom) (Shinta/detikcom) Foto: undefined


Gestur atau bahasa tubuh juga diperhatikan. Misalnya jangan menunjukkan kasih sayang berlebih, atau menaruh tangan di pinggang saat berbicara.

Berpakaian terbuka juga dianggap aneh di Indonesia. Jangan terlalu terbuka di sejumlah tempat tertentu.

Jika mengambil foto seseorang, ada baiknya untuk bertanya terlebih dahulu kepada orang tersebut.

Begitupun dengan meminum alkohol, karena Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim. Pastikan untuk meminum alkohol di kafe atau bar saja dan bukan tempat umum terbuka seperti jalanan atau transportasi umum.

(sna/aff)

Hide Ads