"Tadi ada kunjungan Ketua DPRD se-Indonesia dan juga ada Ketua DPRD NTT Haji Anwar Pua Geno. Kami langsung menyampaikan pendapat mengenai penolakan penutupan Taman Nasional Komodo," kata Ihsan, salah satu warga Desa Komodo di Pulau Komodo kepada detikcom, Kamis (27/6/2019).
Ihsan menjelaskan, aspirasi mereka diterima dengan baik. Warga Desa Komodo dan para ketua DPRD se-Indonesia saling bertukar pikiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Orang Labuan Bajo: Kalau TN Komodo Ditutup, Kami Mau Makan Apa?
Warga Desa Komodo ada yang bekerja sebagai pemandu wisata dan penjaja suvenir seperti pemahat patung dan berjualan kaos. Kalau sampai ditutup, maka perekonomian mereka akan terancam.
Menurut Ihsan, hingga kini belum ada solusi memuaskan dari pihak pemprov NTT dalam hal ini Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang mencanangkan penutupan taman nasional tersebut. Pihak Pemprov NTT pernah menawarkan, warga Desa Komodo bisa berjualan suvenir di Pulau Rinca dan Padar, hanya Pulau Komodo saja yang ditutup.
"Tapi jualan di sana terlalu jauh karena harus butuh boat lagi. Solusi itu kami tolak dan hingga kini belum ada lagi kelanjutannya," tegas Ihsan.
![]() |
Ihsan berharap, Pemprov NTT mencabut wacana penutupan Taman Nasional Komodo. Hingga kini, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai penanggung jawab dan pengelola taman-taman nasional di Indonesia juga belum mengeluarkan keputusan penutupan Taman Nasional Komodo.
BACA JUGA: Ini Update Terbaru Penutupan Taman Nasional Komodo
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan