Kisah hidup pemandu wisata itu pun dituturkan oleh Ira Lathief, pencetus Wisata Kreatif Jakarta dalam acara peluncuran buku milknya yang bertajuk 'Bukan Ratu Sejagat: Catatan Seorang Tourist Guide' di Museum Sejarah Jakarta, Kamis kemarin (27/6/2019).
"Ada beberapa request yang cari dukun ma orang-orang yang cari kegiatan mistis, dan itu datang dari orang Eropa. Mereka tahunya dari film Eat Pray Love," ujar Ira dalam acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Film itu membuka mata turis asing kalau dukun Indonesia bagus, tapi gak saya iyain karena saya gak tahu tentang dukun," ujar Ira sambil tertawa.
Cerita itu pun merupakan sedikit bocoran dari buku digital yang baru diluncurkan oleh Ira. Dapat dibeli di aplikasi BooksLife, buku itu menjadi cerita personal Ira selama tahunan jadi pemandu wisata.
"Bukan cuma wisata, tapi sekaligus kontemplasi. Dulu saya ingin melihat dunia, lalu sadar kalau apa yang di depan kita gak kalah indah," ujar Ira.
Dunia pemandu wisata atau pramuwisata memang memungkinkan seseorang melihat dunia luar dengan mudah. Hanya bagi Ira, traveler tak perlu melihat jauh saja melainkan juga harus melihat yang dekat.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Izin Pembangunan 600-an Vila di Pulau Padar Disorot, Menhut Raja Juli Bilang Apa?
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!