"Mereka seharusnya dideportasi, harus buktikan mereka nggak punya uang, dan kalau memang mereka kehabisan uang ya balik ke negaranya daripada ke sini minta uang ke warga lokal itu nggak fair," kata turis asal Australia, Blake Wilson (30) saat ditemui di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (8/7/2019).
Pria yang liburan ke Bali setiap dua minggu sekali ini pun setuju para turis gembel itu diserahkan ke kedutaannya masing-masing. Wilson menyebut jika kehabisan uang seharusnya para bule itu menghubungi keluarga mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Bali Tak Mau Lagi Urus Turis Pura-pura Gembel
Teman Wilson, Kye Arthur (26) juga berpendapat sama. Arthur menyebut seharusnya jika kehabisan uang para turis itu sebaiknya pulang ke negaranya daripada bikin onar atau masalah di Bali.
"Mereka harus dikembalikan ke negara asalnya sesimpel itu. Karena kalau kami nggak punya uang kami nggak akan ke Bali itu common sense. Kami pulang bekerja lalu ke sini liburan," cetusnya.
Baru-baru ini Imigrasi Bali menegaskan tak mau lagi mengurus turis-turis gembel di Bali. Itu akan menjadi tanggung jawab kedutaan masing-masing negara asal.
"Di kita, cenderung kalau kita tampung harus memberi makan. Sebenarnya kalau anggaran kita, saya kurang sreg harus kasih makan ke orang yang bersandiwara. Kami cenderung lebih memberikan surat dan bertelepon ke kedutaannya bahwa ada warga negara Anda yang memberikan perlindungan Anda ini saya kirim ke kedutaan," tegas Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai Setyo Budiwardoyo di Denpasar, Bali baru-baru ini.
BACA JUGA: Kata Pengusaha Wisata Bali Soal Turis Gembel
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan