Kata Pengusaha Wisata Bali Soal Turis Gembel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bali vs Turis Gembel

Kata Pengusaha Wisata Bali Soal Turis Gembel

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Jumat, 05 Jul 2019 18:50 WIB
Ilustrasi turis di Pantai Kuta (Ardian Fanani/detikTravel)
Denpasar - Fenomena turis kehabisan ongkos lalu pura-pura gembel bukan hal baru di Bali. Misalnya saja, cerita soal turis nginap di hotel lalu tak membayar.

"Ada (seperti itu-red), ya kita kembalikan ke kedutaannya, jadi pemerintahnya yang akhirnya bayarin. Jadi makanya itu fungsi setiap daerah itu ada konsul jenderal, biasanya konjennya yang mengurusi itu," kata Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana saat dihubungi via telepon di Denpasar, Bali, Jumat (5/7/2019).

Partha pun mendukung langkah Imigrasi untuk mengembalikan para turis telantar ini ke kedutaan masing-masing. Keberadaan turis telantar inipun diakui menjadi dampak negatif dari pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya mendukung, (turis begpacking) kan kecil ya, jadi resiko pariwisata begitu. Negatifnya pasti ada salah satunya kayak begini ini, sama kayak penyelundupan narkoba kalau dia memang melanggar hukum ya harus diambil tindakan," terangnya.

BACA JUGA: Hadapi Fenomena Turis Gembel, Masuk ke Bali Harus Diperketat

Partha mengakui kebijakan bebas visa memiliki sisi positif dan negatif. Hanya saja dia mengusulkan agar jangka waktu bebas visa dievaluasi.

"(Kebijakan bebas visa) Itu urusan pemerintah saya nggak segitunya. Bebas visa ada plus minusnya, jadi minusnya agak repot seperti inilah, plusnya pernah nggak dihitung sekarang devisa yang dihitung berapa dan kerugainnya berapa kan masih surplus," tuturnya.

"Tapi memang mungkin waktunya jangan sebulan misalnya orang liburan dari China misalnya 5 hari 4 malam kalau lewat itu bayar, misalnya Australia satu minggu aja visanya lebih dari itu bayar. Cuma sekali lagi siap nggak peralatannya, sistemnya di imigrasi siap nggak kan itu yang kita kadang-kadang kita masih keteteran," ucapnya.

BACA JUGA: Bali Tak Mau Lagi Urus Turis Pura-pura Gembel

Fenomena turis pura-pura gembel di Bali bermodus meminta belas kasihan karena kehabisan ongkos perjalanan. Beberapa kasusnya berujung pada kericuhan lalu akhirnya meresahkan masyarakat Bali serta mengganggu kenyamanan turis lain. Imigrasi pun menyerahkan penanganan para turis telantar itu ke kedutaan masing-masing.

"WNA yang nggak punya duit atau pura-pura gembel kita kirimkan orang itu ke kedutaannya atau minta perlindungan ke kedutaannya yang notabene harus melindungi warga negaranya yang di sini banyak," kata Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai Setyo Budiwardoyo di Denpasar, Bali baru-baru ini.




(ams/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Bali vs Turis Gembel
Bali vs Turis Gembel
12 Konten
Fenomena turis pura-pura gembel di Bali bermodus meminta belas kasihan karena kehabisan ongkos perjalanan. Imigrasi Bali ingin hal tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing kedubes negaranya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads