Mantap! 2 Rekor Selam Guinness World Pecah di Manado

Manado - 2 Rekor selam versi Guinness World kembali dipecahkan di Manado. Rekor penyelam massal terbanyak dan bendera bawah laut terbesar sedunia kini milik Indonesia!

Rekor ini dipecahkan oleh Wanita Selam Indonesia (WASI) yang diketuai Tri Tito Karnavian di Pantai Manado, Kawasan Megamas, Manado, Sabtu (3/8/2019). Acara ini melibatkan ribuan diver dari seluruh Indonesia dan luar negeri.

Penilaian oleh juri Guinness World Record (GWR) Solvej Malouf dilakukan dengan sangat serius. Para diver pun dengan kompak bersatu padu melakukan persiapan sejak pagi buta. Penyelaman dilakukan pukul 09.00 WITA, bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, sejumlah Kapolda dan juga selebriti Hamish Daud yang memang suka diving, ikut meramaikan acara ini.

Setelah menunggu proses penilaian dari GWR, akhirnya dari panggung utama diumumkan bahwa WASI memecahkan Rekor Penyelaman Massal Terbanyak dengan 3.131 orang dan Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air yaitu 1.014 meter persegi.

"Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan. Semoga ini bisa menjadi hadiah yang kita persembahkan untuk negara yang kita cintai," kata Tri Tito Karnavian.

Sebelumnya pada Kamis (1/8) sudah dipecahkah Guinness World Record untuk rekor rantai manusia penyelam terpanjang dengan 578 diver. Dengan demikian, genap 3 rekor Guinness World sudah dipecahkan di Manado.

Foto: Fitraya/detikcom

Event internasional ini juga disambut positif oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey. Kegiatan ini juga menjadi promosi pariwisata Sulawesi Utara sebagai destinasi diving dunia.

"60 persen perekonomian Sulawesi Utara ditopang oleh pariwisata sejak 2016. Kegiatan ini mengharumkan Sulawesi Utara di mata dunia karena kehadian para penyelam dari seluruh dunia," kata dia.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang ikut menjadi peserta pemecahan rekor juga menyatakan apresiasinya. Rekor dunia ini menurutnya bukan untuk gaya-gayaan, tetapi untuk mengingatkan lagi bahwa Indonesia adalah negeri maritim yang istimewa.

"Rekor ini bukan gaya-gayaan tapi mempromosikan laut kita kepada bangsa sendiri dan dunia,. Potensi itu luar biasa di Indonesia, tapi kita tidak menyadarinya," kata Tito.




(sym/fay)