Moda transportasi kereta api terdiri dari rangkaian gerbong yang jadi satu. Layaknya benda lainnya, gerbong kereta api memiliki batas umur pemakaian.
Bisa dibilang batas umur pemakaian kereta api cukup lama yaitu 30 tahun. Setelah umur 30 tahun, gerbong-gerbong kereta akan diperiksa kelayakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi menjelaskan bahwa gerbong yang sudah berumur di atas 30 tahun layak untuk diganti dengan yang baru. Penggantian ini pun tidak dilakukan keseluruhan.
"Hanya badannya saja, tapi kaki-kakinya dan rodanya masih bagus," ujar Edi.
Dalam penggantian gerbong juga tidak asal lho, traveler. Ada beberapa yang dipertimbangkan dari gerbong baru.
"Kereta-kereta baru ini punya maksimum speed yang disesuaikan dengan lokomotif (kepala kereta) yang baru. Loko-nya bisa narik 120 km/jam, tapi gerbong atau keretanya hanya mampu 80 km/jam. Artinya lokomotif tak akan mampu menarik dengan kecepatan maksimumnya, untuk itu perlu adanya peremajaan," papar Edi.
Nah, kira-kira gerbong yang pensiun ada di mana ya?
"Gerbong yang lama dipisah menjadi dua. Yang memang bisa di-refurbish (barang bekas yang diperbaharui), akan diperbaiki ke Balai Yasa. Karena kita juga butuh untuk cadangan di musim Lebaran dan Natal Tahun Baru," tambah Edi.
Untuk gerbong-gerbong yang tidak dapat diperbaiki akan dibongkar dan dilelang. Nantinya gerbong-gerbong ini akan dilebur kembali untuk diambil besinya.
"Selama ini kita lelang ke Krakatau Steel, Barata dan lain-lain," ujar Edi.
PT KAI sempat memiliki ide untuk menjadikan bekas gerbong kereta api sebagai tempat wisata, misalnya penginapan.
"Pernah ada ide seperti itu, tapi setelah dihitung biaya perbaikannya lebih mahal. Nanti harga jualnya mahal juga," ungkap Edi.
(bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!