Semua pasti setuju, Singapura adalah negara yang sangat nyaman dikunjungi turis. Negaranya begitu bersih dan semuanya sangat tertib. Satu lagi, tidak ada asap rokok di jalanan atau di tempat-tempat umum yang mengganggu.
BACA JUGA: Tempat Wisata Singapura yang Didatangi 20 Juta Turis Setahun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sebenarnya, bagaimana sih sejarah larangan merokok di Singapura?
(Halaman selanjutnya, dimulai sejak tahun 1970)
Larangan Merokok di Tempat Umum di Singapura Sudah Sejak Tahun 1970
Foto: (iStock)
|
Merokok didefinisikan sebagai menghirup dan mengeluarkan asap tembakau atau zat lain. Termasuk memegang cerutu, rokok, pipa atau segala bentuk produk tembakau lainnya yang menyala atau mengeluarkan asap.
Alasan Singapura melarang orang-orang merokok di tempat umum adalah untuk melindungi orang-orang yang tidak merokok. Kamu tentu pasti tahu, kalau perokok pasif (orang yang tidak merokok dan menghirup asap dari perokok) juga terancam kesehatan dan nyawanya.
(Halaman selanjutnya, daftar tempat dilarang merokok)
Daftar Tempat Dilarang Merokok
Foto: (iStock)
|
Beberapa tempat lainnya seperti di sekitar rumah sakit, institusi pendidikan (sekolah dan universitas), halte bus, taman, area olahraga, area bermain anak, kolam renang, trotoar, dan toilet umum. Bahkan melalui Dewan Taman Nasional, merokok juga dilarang di tempat-tempat wisata alam!
BACA JUGA: Belajar dari Singapura, Inilah Aturan Naik MRT di Sana
Merokok hanya diperbolehkan di area-area tertentu yang ada tanda smoking area. Biasanya, area merokok tersebut jauh dari keramaian.
(Halaman selanjutnya, denda bagi yang merokok di tempat umum)
Denda Besar
Foto: (iStock)
|
Kalau soal vape atau rokok elektrik, hal itu sudah dilarang Singapura sejak 1 Februari 2018. Ketahuan bawa vape di Singapura, siap-siap denda SGD 2.000 atau setara Rp 20 juta.
Halaman 3 dari 4
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia