Dalam catatan detikcom, Jumat (11/10/2019) pada bulan Juli 2019 kemarin, wisatawan di Filipina dikejutkan dengan penemuan paket kokain. Tepatnya, di pesisir pantai Kota Mauban, Provinsi Quezon.
Paket-paket kokain tersebut dibungkus selotip, ditempeli logo minuman dan berbentuk kotak, yang terlihat seperti batu bata. Jumlah paket kokain yang ditemukan sudah mencapai angka puluhan. Kalau digabung, paket kokainnya diperkirakan seharga 472 juta Peso Filipina atau setara Rp 129 M!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Terbaru, wisatawan di South Carolina, AS juga dihebohkan dengan hal serupa. Satu keluarga sedang berwisata di Pulau Fripp dan dikejutkan dengan tumpukan yang mirip batu bata.
Setelah disobek dengan pisau, ternyata isinya kokain. Mereka langsung melaporkan ke kepolisian setempat. Total beratnya mencapai 20 kg, yang dipekirakan harganya USD 600.000 atau sekitar Rp 8,4 M!
BACA JUGA: Wisatawan Kaget, Temukan Kokain Senilai Rp 8 M di Pantai
Kembali ke Filipina, Philippine Drug Enforcement Agency menyebut, penemuan kokain yang mengambang tersebut ada banyak sebabnya. Bisa jadi, dibuang oleh kapal-kapal karena akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak keamanan ketika melintasi suatu negara.
"Pelaku mungkin telah membuang kokain-kokain itu karena sedang dikejar oleh Angkatan Laut Papua Nugini. Kemungkinan, mereka akan mengirimnya ke Australia," ujar Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Oscar Albayalde.
Namun bisa saja, kokain itu sengaja ditenggelamkan di dalam laut. Paket-paket kokainnya akan ditaruh di dalam jaring kemudian ditenggelamkan dengan jangkar. Kemudian, para pembeli akan menyelam dan mengambilnya.
![]() |
BACA JUGA: Selundupkan Kokain di Kapal Pesiar, Kakek Nenek Dipenjara
Nah bisa jadi, paket-paket kokain yang ditenggelamkan itu terbawa arus atau jaringnya rusak. Sehingga mengambang ke permukaan, sampai tercecer ke pesisir pantai.
"Tapi, bisa jadi taktik 'Floating Cocaine' adalah pengalihan," kata Direktur Jenderal PDEA (Philippine Drug Enforcement Agency) Aaron N Aquino.
"Sementara semua pasukan pemerintah fokus pada operasi untuk mengambil kokain yang mengambang, kami percaya sindikat narkoba dapat mengambil kesempatan untuk menyelundupkan barang haram tersebut," lanjutnya.
Khusus di Filipina, kepolisian setempat sedang menyisir dan mendalami kasus tersebut lebih mendalam.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!