"Itu kan manajemen dan pegawai mulai dari bawah sampai atas kita periksa biar nggak salah. Pemilik (hotel) sudah, manajer umum sudah, yang susah yang berhenti-berhenti kita mesti nyari satu-satu," kata Kasi Wilayah I BKSDA Bali Sumarsono ketika dihubungi via telepon, Jumat (25/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau izin lembaga konservasi kan mereka berhak memperagakan, memamerkan, ada hak juga untuk atraksi. Ini baru kita cermati apa terapi itu katogeri peragaan atau atraksi, atau bagaimana, masih kita cocokkan dengan standar kementerian kehutanan. Kalau izin lembaga konservasi seperti (hotel) Melka itu boleh peragaan boleh atraksi," jelas Sumarsono.
Hingga saat ini sudah ada tujuh orang yang dimintai keterangan oleh penyidik KSDA Bali. Pihak manajemen mengklaim sudah memberikan aturan yang jelas.
"Ya mereka klaim perintahnya sudah bener, mungkin teknis, detail di lapangan, karena lumba-lumba harus detail betul, ukuran suhunya harus sekian, kadar garamnya harus angkanya sekian nggak boleh kelewat. Mungkin ada yang terlewat-terlewat kontrolnya nggak bagus, mungkin kontrolnya aja yang kurang bagus dari manajemen, karena lumba-lumba harus detail nggak bisa digeneral global seperti ternak ayam," terangnya.
Saat ini keempat mamalia tersebut sudah direlokasi di Banyuwedang Taman Nasional Bali Barat. Kondisi keempat lumba-lumba itu pun berangsur membaik setelah direlokasi di kolam laut Taman Nasional Bali Barat.
"Kondisinya jelas sehat. Kalau sudah di laut mereka nggak ada masalah apa-apa airnya nggak pakai kaporit, kadar garamnya cukup, PH-nya cukup. Kulitnya makin bagus, makin halus, kemarin kan banyak luka-luka sekarang sudah bagus," terangnya.
Evakuasi lumba-lumba ini bermula dari temuan lumba-lumba atraksi mati di hotel tersebut, Sabtu (3/8) lalu. Saat itu dua lumba-lumba sudah cukup fit untuk langsung bisa dievakuasi saat itu juga, sementara dua lumba-lumba lainnya butuh waktu agar fit untuk siap diselamatkan -- yang mana terjadi pada awal Oktober ini.
Selain lumba-lumba, petugas juga mengevakuasi sejumlah satwa seperti 3 buaya muara, 2 lutung, 2 nuri bayan, 1 nuri kepala hitam, dan 1 kakatua jambul kuning. Buaya muara tersebut kini sudah dititipkan di Bali Safari, sementara binatang lainnya dititipkan di Bali Zoo.
(ams/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!