Bali Masuk Daftar Jangan Dikunjungi, Pelaku Pariwisata: Lebay

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bali Masuk Daftar Jangan Dikunjungi, Pelaku Pariwisata: Lebay

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Rabu, 20 Nov 2019 19:15 WIB
Bali Masuk Daftar Jangan Dikunjungi, Pelaku Pariwisata: Lebay
Pura Ulun Danu Beratan, salah satu destinasi wisata di Bali (Darwance Law/d'Traveler)
Denpasar - Situs AS, Fodor, tidak merekomendasikan Bali untuk dikunjungi pada 2020. Apa tanggapan pelaku pariwisata di Pulau Dewata?

"Dari industri saya prihatin saya lihat berita itu terlalu lebay. Karena kenyataannya di Bali pertama itu tidak betul terjadi overtourism," kata Ketua Promosi Badan Pariwisata Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat berbincang via telepon, Rabu (20/11/2019).

Rai yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung itu mengatakan ada 146 ribu kamar di Pulau Dewata. Khusus untuk Badung ada 102 ribu atau menyumbang jumlah kamar sebanyak 70% dari total kamar yang dimiliki Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tingkat hunian rata-rata regional okupansi hanya 65%, makanya kita masih punya kamar yang dijual untuk kedatangan wisatawan lagi, idealnya sampai 9 juta kita masih bisa nampung. Tapi yang kita cari yang berkualitas, Bali road to quality and sustainable tourism jadi Bali itu menuju ke wisatawan berkualitas dan pariwisata berkelanjutan," paparnya.

BACA JUGA: Website AS: Jangan Kunjungi Bali & Pulau Komodo di 2020

Rai juga mengamini soal sampah masih dikeluhkan para wisatawan. Dia menyebut pemerintah daerah telah berusaha mencari solusi untuk pengelolaan sampah tersebut secara mandiri.

"Memang ada keluhan dari wisatawan bener sampah yang disoroti, sampah ini lagi sedang diserahkan ke tiap kabupaten untuk mandiri sampah. Pengelolaannya nanti di hulu, di desa-desa sudah selesailah tidak terus-terusan buang ke TPA dan itu pun pakai teknologi sehingga sampah itu akan bisa jadi pupuk, justru sampah jadi berkah," paparnya.

"Ini siapapun mendadak berhenti tidak akan bisa pengurangan lahan tempat membuang sudah berkurang maka dari itulah diserahkan ke tiap kabupaten. Sekarang sedang mengkaji untuk mencari solusi di setiap kabupaten sampah mandiri kabupaten, saya rasa dalam waktu singkat akan terealisasi," ujar Rai.

BACA JUGA: Bali Masuk Daftar 'No Visit', Positif Saja Itu Cuma Kritik

Dia menambahkan saat ini pemda setempat juga tengah membangun infrastruktur pendukung pariwisata. Selain itu pihaknya juga sedang menggodok standar pelayanan pariwisata di Bali.

"Bali sudah sedang mendirikan infrastruktur short cut, kan sedang progress sedang dikerjakan untuk mengurangi kemacetan seperti cable car dari airport ke Canggu dan sebagainya, underground sudah dikaji. Jadi moda trasnportasi laut, darat, udara nanti integrated gubernur ini sekarang kan baru setahun kerja," terangnya.

"Sekarang saya juga sedang mengkaji membuat standar penyelenggaraan pariwisata Bali, nanti kita akan mengatur wisatawan yang datang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ini semuanya harus diatur, ada standarnya," imbuhnya.

Bali Masuk Daftar Jangan Dikunjungi, Pelaku Pariwisata: LebayIlustrasi turis di Bali (Gede Suardana/detikTravel)

Dilansir detikcom dari News Australia, Rabu (20/11), website pariwisata asal AS, Fodor mengeluarkan daftar 'No Visit' alias daftar destinasi-destinasi dunia yang disarankannya untuk jangan dikunjungi tahun 2020. Selain Bali, Pulau Komodo di NTT juga masuk dalam daftar tersebut.

Ada alasan-alasan tertentu dalam daftar destinasi 'Jangan Dikunjungi'. Misalnya, karena alasan keamanan, politik, overtourism, sampai wacana tiket masuk yang dinilai kemahalan.




(ams/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads