Angpao Imlek: Yang Penting Amplopnya, Bukan Duitnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Angpao Imlek: Yang Penting Amplopnya, Bukan Duitnya

Kris Fathoni W - detikTravel
Jumat, 24 Jan 2020 05:30 WIB
Ilustrasi angpao Imlek dan duit di dalamnya. (Foto: iStock)
Jakarta -

Angpao adalah salah satu yang amat dinantikan saat Imlek tiba. Pasti banyak yang penasaran dengan isinya, secara spesifik berapa lembar (duit) yang ada. Padahal sejatinya, yang terpenting dari tradisi angpao ini adalah amplopnya, alias bukan isi di dalamnya!

Saat Tahun Baru China tiba, para tetua atau orang yang sudah menikah lazim menyebar amplop merah buat yang usianya lebih muda, atau belum menikah, dan secara khusus para anak-anak. Amplop itu lazim pula disebut angpao atau angpau.

Angpao Imlek: Yang Penting Amplopnya, Bukan DuitnyaTradisi angpao Imlek. (Foto: iStock)

Di China, merujuk informasi dari ChinaHighlights.com, amplop merah ini biasa disebut hóngbāo (angpao) atau yasui qian (/yaa-sway chyen/). Maknanya kira-kira 'menekan uang setan'. Lho, kok bawa-bawa setan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi begini, menurut salah satu legenda populer, pada zaman dahulu kala ada sesosok hantu yang suka menebar ketakutan ke anak-anak yang sedang tidur di Malam Tahun Baru. Konon, anak-anak yang terkena sentuhan setan bernama Sui ini bakal sedemikian ketakutan sampai tak bisa berteriak, demam parah, dan bahkan menjadi tak stabil mentalnya.

"Agar melindungi anak-anak itu dari ancaman Sui, para orang tua bakal menyalakan lilin dan terus terjaga sepanjang malam."

ADVERTISEMENT

Dikisahkan, di rumah seorang pejabat pada sebuah Malam Tahun Baru Imlek, ada orang tua yang memberikan delapan keping uang koin kepada anaknya. Maksudnya adalah agar si anak bisa memain-mainkan koin itu sepanjang malam sehingga tidak tertidur -- dan tak diusik setan Sui.

Anak itu membungkus koin-koinnya dengan sebuah kertas warna merah, membukanya, membungkusnya lagi, dan terus melakukannya berulang-ulang sampai kelelahan. Orang tuanya lantas menempatkan bungkusan merah berisikan delapan keping koin itu di bawah bantal sang anak.

"Ketika Sui datang dan hendak menyentuh kening si anak, tiba-tiba delapan keping koin tersebut memunculkan sinar terang yang bikin setan itu pergi ketakutan. Delapan keping koin itu ternyata jelmaan dari delapan peri."

Sejak itulah lahir tradisi memberikan amplop merah saat Tahun Baru Imlek. Apalagi merah adalah warna yang dianggap orang China membawa aura positif, juga simbolisasi energi, kebahagiaan, dan keberuntungan. Maka pemberian angpao merupakan perwujudan dari harapan agar si penerima senantiasa sejahtera dan punya peruntungan bagus menghadapi tahun yang baru.

Maka dari itu, seperti disebutkan di awal, pada tradisi pemberian angpao ini yang terpenting sebenarnya adalah lembar amplop merah itu sendiri.

"Signifikansi dari amplop merah ini adalah lembaran kertas merahnya, bukan uang di dalamnya," tulis ChinaHighlights.com.

"Makna dari hóngbāo bukanlah duit yang ada di dalamnya; justru amplopnya itu sendiri. Warna merah menyimbolisasikan keberuntungan dan kesejahteraan di kultur China (dan di Asia Timur lainnya)," sebut Google Arts & Culture.

Disebutkan pula bahwa membungkus uang keberuntungan di dalam amplop merah diharapkan bikin si penerima dilimpahkan kegembiraan dan karunia. Oleh karena itu tidaklah sopan untuk langsung membuka angpao di depan orang yang memberikan.

Angpao Imlek: Yang Penting Amplopnya, Bukan DuitnyaTidaklah sopan membuka angpao Imlek di depan orang yang memberikan. (Foto: iStock)



(krs/sym)

Hide Ads