Hari ini, Imlek, seharusnya menjadi hari yang berbahagia bagi masyarakat China. Tahun Baru China yang juga disebut sebagai Lunar New Year atau Spring Festival di China merupakan momen berkumpulnya keluarga dan biasanya masyarakat akan bepergian ke luar kota.
Namun masyarakat di beberapa daerah di China harus menerima kenyataan bahwa berbagai perayaan terpaksa dibatalkan karena wabah virus corona. Dilansir dari CNN, dalam waktu enam minggu sejak wabah menyebar dari pusat Kota Wuhan, 830 orang dinyatakan terinfeksi dan 26 orang telah meninggal. Virus corona kali ini merupakan jenis baru yang mirip dengan sindrom pernafasan akut akut (SARS).
Terkait dengan hal tersebut, pihak berwenang di Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru China dalam skala besar, termasuk pameran tradisional dan perayaan di sekitar kuil. Selain itu, akan ada pembatalan lainnya dalam masa liburan yang berlangsung selama 15 hari di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, bioskop-bioskop juga membatalkan penayangan 7 film blockbuster yang akan tayang pada akhir pekan. Hal ini sangat disayangkan mengingat bioskop selalu menjadi daya tarik keluarga untuk menghabiskan masa liburan tahun baru tersebut.Taman bermain Disneyland Shanghai yang biasanya akan ramai dikunjungi wisatawan saat Imlek, juga ditutup untuk sementara. Senasib dengan Disneyland, Kota Terlarang (Forbidden City) juga ditutup.
Selain di China, perayaan tahun baru kabarnya juga dibatalkan di Makau dan Hong Kong menyusul ditemukannya dua kasus virus corona di sana.
Wabah corona ini menjadi pukulan berat bagi pariwisata China karena sebelumnya mereka berekspektasi akan ada 3 miliar perjalanan individu selama periode Festival Musim Semi.
![]() |
Saat ini, rencana perjalanan dari ratusan ribu orang di China menjadi terganggu. Pada Kamis (23/1/2020) pagi lalu, banyak orang antre di stasiun kereta cepat Wuhan. Mereka mencoba pergi dari kota itu sebelum kereta berhenti dioperasikan.
Sementara itu karena wabah ini membuat sejumlah perjalanan batal, agen perjalanan online terbesar China berinisiatif untuk mengembalikan uang wisatawan apabila hotel menolak untuk mengembalikan biaya pemesanan.
Salah satu warga asal Hong Kong, Eva Kwang (35) telah membatalkan tiket kereta untuk satu keluarga ke Guangzhou, di Provinsi Guangdong Selatan.
Ia sedih tidak bisa menengok keluarganya tetapi ia juga khawatir akan kedua anaknya. "Saya pikir keamanan bagi kami lebih penting daripada makan malam saya bersama mereka (keluarga di Guangzhou)," katanya sebagaimana diwartakan CNN.
"Kurasa aku bisa kembali dan mengunjungi mereka setelah mungkin satu atau dua bulan."
Menanggapi sejumlah kejadian ini, masyarakat mengungkapkan isi hatinya melalui media sosial. Ada yang menyarankan untuk menghubungi keluarga via telepon saja daripada harus pergi ke kota lain.
Baca juga: Wuhan, 'Kota Mati' Akibat Virus Corona |
Namun di sisi lain, orang dari Wuhan merasa sedih karena mereka tak bisa bepergian. Salah satu pengguna media sosial mengatakan, meskipun orang tuanya berada di seberang sungai, mereka tidak bisa makan malam bersama. "Apakah kalian mengerti penderitaan orang-orang di Wuhan?" katanya.
Sampai saat ini, pemerintah China masih memberlakukan karantina bagi Kota Wuhan. Sementara itu, setidaknya ada 10 kota di China yang dinilai berbahaya untuk dikunjungi yaitu, Wuhan, Guangdong, Jiangxi, Zheijang, Ezhou, Huanggang, Chongqing, Tianjin, Shanghai, dan Beijing.
(pin/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan