Istilah 'tamu adalah Raja' memang benar adanya. Tapi pihak hotel juga punya aturan sendiri. Salah-salah, bisa terkena sanksi berupa denda lho.
Bagi para traveler yang sering bepergian, hotel ibaratnya rumah kedua yang jauh dari rumah. Oleh sebab itu, fasilitas nyaman dan pelayanan yang baik adalah apa yang sedianya ditawarkan oleh pihak hotel secara profesional.
Hanya faktanya, mungkin tak sedikit traveler yang menganggap hotel ibarat rumah pribadi. Mungkin tak sepenuhnya salah, tapi hotel punya aturan yang tentunya berbeda dengan di rumah pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membahas hal itu, detikcom pun menghubungi Waketum PHRI, Maulana Yusran via sambungan telepon, Rabu (29/1/2020). Lebih lanjut, Yusran menjelaskan perihal hak tamu dan aturan di hotel yang perlu ditaati demi kenyamanan bersama.
"Tamu itu adalah Raja, tapi Raja itu apa karena tamu harus diberi pelayanan. Bukan berarti tamu bisa semena-mena secara arogansi bisa memiliki semua, tidak. Begitu dia bayar dia adalah Raja, dia berhak mendapat pelayanan sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Yusran.
Sebagai tamu yang membayar, traveler memang diberi hak untuk menggunakan semua fasilitas hotel baik di kamar mau pun di luar kamar asal sesuai dengan koridor yang berlaku. Ada aturan yang harus ditaati.
Yusran pun mencontohkan beberapa kelakuan traveler yang mungkin sadar atau tak sadar melanggar aturan hotel. Berikut beberapa di antaranya yang bisa berujung penalti apabila dilanggar.
"Kita check-in ke kamar untuk dua orang ,tapi kita tempatin untuk 4-5 orang, terus bed-nya diturunin dari posisi tatakan bawahnya itu juga bisa kena denda. Kalau dia sampai ngerusak kelengkapan barang dalam hotel itu segala macam ada sanksinya di penalty. Ada harganya masing-masing dan itu standard. Nggak boleh prostitusi, nggak boleh judi bawa senjata," ujar Yusran.
Pihak hotel pun punya hak atau privilege untuk melakukan sejumlah hal terkait keamanan dan keselamatan tamu-tamunya. Hanya saja, tentunya tidak melanggar privasi dari sang tamu.
"Kalau kita pihak hotel punya regulasi jangan, dipersepsikan anggap seolah-olah hotel itu bisa dimanfaatkan segalanya. Tamu nggak keluar-keluar dari kamar pasti akan diketok untuk keluar. Kita harus tahu kenapa, karena kita kan nggak boleh naruh cctv di dalam. Tamu sakit atau apa kita harus tahu. Kamar nggak boleh dibersihin sampai dua hari nggak boleh, kita harus lihat kondisi kamar seperti apa, kalau terjadi pembunuhan gimana, kita mengawasi tapi tidak memasang kamera," ujar Yusran.
Baca juga: Cerita Thailand Melawan Plastik |
Sekilas, apa yang diucapkan oleh Yusran mungkin terdengar begitu tegas. Namun, sekiranya itu jadi tanggung jawab hotel untuk memastikan tamunya nyaman sesuai dengan aturan berlaku.
Traveler pun jangan mencoba-coba untuk memakai barang di kamar hotel yang tidak sesuai tempatnya. Karena apabila dicek oleh pihak hotel dan ketahuan, sudah tentu ada sanksi yang harus dilunasi.
"Itu di mana setiap kita menginap di hotel itu check-out nya nggak bisa langsung kabur, kan ada deposit di situ. Makanya kita harus lapor kita check-out. Sebelum Anda dikeluarkan bill itu kan dari pihak resepsionis akan telpon ke housekeeping (HK), housekeeping akan cek di kamar itu apa yang kurang, begini ada ini semua oke baru dirilis di bill, kalau nggak bisa, nggak bisa dia keluar," ungkap Yusran.
Itulah beberapa aturan di hotel yang sekiranya perlu ditaati oleh traveler. Tamu adalah Raja, tapi tentu ada aturan yang harus ditaati demi kenyamanan pribadi, pihak lain dan juga pengelola hotel sendiri. Harus saling menghormati.
Baca juga: Aturan Terbaru Airbnb untuk Tamu Nakal |
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?