Arab Saudi mulai serius menggarap sektor pariwisata sejak tahun 2017. Langkah demi langkah diambil untuk menarik wisatawan dunia. Kebijakan penertiban visa turis untuk 49 negara pun diatur.
Negara yang menjadi lumbung minyak dunia itu juga mendaftarkan destinasi andalan untuk masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Budaya lokal dan keindahan alam tak lupa dipamerkan untuk menarik wisatawan dunia.
Untuk kian menggairahkan atmosfer pariwisatanya, Arab Saudi menggelar Jeddah Internasional Travel and Tourism Exhibition (JTTX) mulai 26 hingga 28 Februari di Hotel Hilton Jeddah.
Dihimpun dari media Arab News, Kamis (13/2/2020) pemerintah Arab Saudi akan melibatkan langsung negara lain dalam pameran itu. Setidaknya mereka akan mengajak 30 negara untuk ambil bagian.
Dalam acara tersebut nantinya kementerian, penerbangan dan penyedia layanan di sektor pariwisata akan berpartisipasi. Acara ini diharapkan membawa keberhasilan, karena akan ada banyak tujuan wisata baru, penawaran khusus, tiket pesawat dan akomodasi yang dipamerkan.
"Edisi yang ke-10 ini diharapkan menjadi kesempatan bagi pelaku industri wisata untuk belajar tentang tujuan dan layanan wisata baru dan sepakat untuk mempromosikan Arab Saudi. Sehingga sektor pariwisata meningkat," ujar Maya Halfawi selaku presiden panitia penyelenggara.
Pertumbuhan keragaman pariwisata Arab Saudi berkembang dengan sinergi dan upaya Komisi Arab Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional dan Otoritas Hiburan Umum.
"Inisiatif dalam mempromosikan pariwisata, budaya dan sejarah kerajaan mempercepat laju pertumbuhan di sektor ini. Sehingga meningkatkan efisiensi ekonomi nasional," ujar Nasser Hamzah, direktur eksekutif JTTX.
Memasuki babak baru, Arab Saudi yakin bahwa negaranya akan jadi menjadi saingan yang mengejutkan untuk pariwisata dunia. Meski demikian, Makkah dan Madinah tetap dijadikan sebagai kota khusus umat Islam tanpa ada perubahan.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum