Satu persatu peserta arak-arakan melintas, catatan yang diterima detikcom, festival itu diikuti 39 peserta dengan total sekitar 300 orang terlibat meramaikan festival tersebut. Kegiatan diawali dengan munculnya para empat Joli yang ditandu.
Bagi masyarakat Tionghoa masing-masing Joli itu menggambarkan makna yang berbeda, namun kehadirannya di tengah masyarakat Tionghoa sama-sama memiliki tujuan yang mulia. Kehadiran Joli dengan cara digotong di dalam tandu bertujuan untuk menolak bala mengantar doa damai untuk Kota Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tradisi ini juga dikenal dengan gotong Tao Pekong, bisa disebut leluhur atau ada juga padanan katanya Dewa dalam kepercayaan kami. Joli Api keluar lebih dulu untuk membuka jalan sebelum tiga joli yang lain, yakni Joli Kongco Han Tan Kong, Joli Kongco Hauw Tjiang Kong dan Dewi Kwan Im Posat semuanya melambangkan welas asih," kata Arifin Nata Widjaya, Humas Vihara.
![]() |
Sejak 2015 para Kongco ini tidak pernah beranjak dari altar dari dalam vihara, kehadirannya disebut Arifin sangat dirindukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa.
"Sangat dirindukan karena membangkitkan kembali kenangan masa lalu masyarakat keturunanTionghoa saat mereka di Sukabumi," dia menjelaskan.
Simak Video "Video Anies Baswedan Berharap Cap Go Meh Jadi Penggerak Perekonomian "
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol