Maskapai Kurangi Sampah Seberat 5 Pesawat, Caranya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maskapai Kurangi Sampah Seberat 5 Pesawat, Caranya?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 04 Mar 2020 22:29 WIB
AUCKLAND, NEW ZEALAND - FEBRUARY 05: Air New Zealand flight NZ1942 touches down at Auckland International Airport after departing from Wuhan, China on February 5, 2020 in Auckland, New Zealand. Flight NZ1962 departed Wuhan on Wednesday carrying 198 passengers, including five pilots, 11 cabin crew, and medical engineering staff. The majority of passengers New Zealand or Pacific Island nationals and will be quarantined for 14 days at Whangaparaoa military base, just north of Auckland, while the 35 Australian passengers will be transferred directly from Auckland to Christmas Island for quarantine. The death toll from coronavirus in China has now passed 490, while there are now more than 24,000 confirmed cases on the mainland. There are no confirmed cases of the virus in New Zealand, while Australia today confirmed a 13th case. (Photo by Dean Purcell-Pool/Getty Images)
Air New Zealand (Foto: Getty Images/Pool)
Jakarta -

Maskapai ini patut ditiru untuk program ramah lingkungannya. Karena, perusahaan penerbangan itu mampu mengurangi sampah hingga ratusan ton.

Dilansir Lonely Planet, dalam waktu sekitar lebih dari dua tahun Air New Zealand mengalihkan 900 ton limbah dalam penerbangannya. Jumlah limbah itu setara dengan lima pesawat jenis 777-300 atau dua pesawat A320.

Pesawat penumpang menghasilkan jutaan ton limbah kabin setiap tahun, secara rinci ada lebih dari 6,7 juta ton pada 2018 saja. Sebagian besar limbah itu berbahan plastik, menurut data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum Air New Zealand memperkenalkan Project Green pada akhir 2017, barang-barang yang tidak digunakan dalam penerbangan akan dibakar atau dibuang. Ya, perlakuan sama bahkan untuk yang masih dalam segel atau tidak tersentuh.

Sekarang, lebih dari 40 jenis produk dengan pembungkus kaleng, kemasan kue, teh kotak, dan serbet, dapat digunakan untuk penerbangan lainnya. Efeknya yakni efektif mengurangi 890 ton limbah.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini, pihak maskapai mengatakan adanya penggolongan barang-barang yang tidak digunakan dan telah dipulihkan, seperti 85 ton botol air 1,5 liter, lebih dari 11,5 juta gelas plastik, dan lebih dari empat juta batang gula.

Project Green diluncurkan di Auckland, Wellington, Christchurch, Queenstown, dan Los Angeles. Kegiatan ini memberikan data soal apa saja yang akan dimuat dalam satu pesawat dan bisa dikurangi.

"Kami juga sedang mencari cara untuk memisahkan limbah yang dikumpulkan di dalam pesawat (misalnya plastik dan bahan kompos)," kata GM of Supply Chain Air New Zealand, Chloe Surridge.

Surridge menambahkan bahwa kurangnya daur ulang dan infrastruktur pengomposan yang layak merupakan hambatan utama untuk mengurangi limbah.




(msl/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Drama Penerbangan di Tengah Pandemi
Drama Penerbangan di Tengah Pandemi
69 Konten
Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak pandemi Corona. Berbagai maskapai mengandangkan pesawatnya. PHK pun membayangi.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads