Jangan takut dengan wabah virus Corona yang sudah masuk ke Indonesia. Yogyakarta aman dan siap dikunjungi wisatawan.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menyebut Yogyakarta aman dan siap dikunjungi wisatawan. Hal itu karena belum ada kasus positif COVID-19 di DIY, terlebih Pemda telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah virus tersebut masuk ke DIY.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, munculnya WNI yang positif COVID-19 jangan menjadi pemicu ketakutan untuk mengunjungi Yogyakarta. Menurutnya, munculnya virus tersebut harus disikapi dengan bijak dan tentunya dengan kewaspadaan.
"Nah, untuk itu karena Yogya itu sebagai destinasi utama pariwisata Indonesia maka kita harus mempunyai sikap bahawa Yogya aman dan siap dikunjungi para wisatawan," ujarnya saat ditemui wartawan di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Senin (9/3/2020).
"Tentu dasar ini mengacu pada perkembangan bahwa virus COVID-19, sampai saat ini masyarakat maupun wisatawan di Yogya itu negatif corona. Sehingga ini menjadi bagian yang harus disosialisasikan," lanjut Singgih.
Singgih melanjutkan, Pemda telah melakukan berbagai kesiapan seperti menyediakan 4 Rumah Sakit rujukan dan Rumah Sakit lainnya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Terlebih, para petugas yang diterjunkan adalah para profesional di bidangnya.
"Nah ada hal yang kemudian yang kita lakukan dari Dinas Pariwisata tentunya memastikan pintu masuk yang kemarin sudah kami lakukan, baik Bandara dan Stasiun.
Kemudian destinasi juga, kita memastikan di destinasi juga siap, baik SDM maupun fasilitas," katanya.
"Yang pertama memastikan tempat cuci tangan ada, ada air, sabun cair dan tisu. Kalau yang jauh dari air tentunya difasilitasi dengan handsanitizer. Kemarin saya cek di Nglanggeran dan Mangunan, saya datang dengan Dinkes dan Dispar Kabupaten masing-masing, ini bagian dari kampanye kalau Yogya aman dan siap dikunjungi wisatawan," imbuh Singgih.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, bahwa menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY karena 2 faktor. Kendati demikian, untuk kunjungan wisatawan domestik tidak mengalami masalah.
"Kalau wisata domestik saya kira kan tidak ada masalah, gitu. Kalau wisata internasional ada 2 kemungkinan, apakah dia membatalkan karena rasa khawatir atau mau datang lewat mana, karena harus transit di Singapore sebelum ke Jakarta atau Yogyakarta misalnya gitu, (terlebih) airport Singapore, Malaysia close, Korea juga, terus mau lewat mana," katanya.
"Jadi kondisi seperti itu tidak ada pilihan bagi mereka dan lebih baik stay. Jadi saya kita itu saja yang bisa saya sampaikan, karena banyak faktor yang orang asing belum tentu membatalkan dan kalau datang mau lewat mana," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, pihaknya bertujuan menggaet wisatawan domestik untuk datang ke Yogyakarta. Mengingat selama ini, 80 persen wisatawan yang datang ke Yogyakarta berasal dari dalam negeri.
"Jadi harapan saya teman-teman travel maupun hotel ya lebih baik untuk lokal. Toh penerbangan juga dapat korting (potongan harga) 30 persen. Selama ini kita bicaranya juga 80 persen (pengunjung Yogyakarta) lokal dan 20 (persen) asing, beda sama dengan Bali, Bali itu 80 (persen) asing 20 (persen) lokal," katanya.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?