Ketika Bucin Harus Terpisah karena Lockdown: Kencan di Batas Wilayah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika Bucin Harus Terpisah karena Lockdown: Kencan di Batas Wilayah

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 12 Apr 2020 20:45 WIB
A woman crosses the Switzerland-Germany border marked by a series of sculptures by German artist Johannes Doerflinger between the Swiss city of Kreuzlingen and the German city of Konstanz on November 20, 2008. From December 12, 2008 Switzerland will be part of the Schengen Area, a zone covering 3.6 million square kilometres and offering unrestricted travel to 400 million Europeans. There will be no more checks on individuals at country frontiers, but police checks in the border zones will be stepped up. Goods traffic will still be subject to border checks, as Switzerland is not part of the European Union (EU) customs union.  AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI (Photo by FABRICE COFFRINI / AFP)
Ilustrasi batas negara (AFP/FABRICE COFFRINI)

Kisah asmara di perbatasan juga dialami oleh Natascha Dematteis dan Micha Roth. Mereka berjumpa via online dan memutuskan untuk berjumpa secara offline. tapi, malah kedua negara memutuskan untuk melakukan pembatasan wilayah.

Bukannya kendur, mereka sepakat untuk berjumpa di perbatasan yang terpisah pagar itu. Situasi itu justru membuat mereka yakin itu bukan cinta monyet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan hanya tentang ketertarikan fisik," kata Dematteis.

"Jika ada cara, kami akan menjadi yang pertama untuk mengambil kesempatan (untuk berjumpa tanpa ada pagar)," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Pasangan lain yang berbagi perasaan dengan mereka dari perbatasan yang berbeda adalah Karsten TΓΌchsen Hansen yang berusia 89 tahun dari Jerman dan Inga Rasmussen yang berusia 85 tahun dari Denmark.

Sejak jatuh cinta dua tahun lalu, pasangan itu menghabiskan hampir setiap hari bersama, dengan Rasmussen biasanya menginap di rumah Hansen yang berjarak 15 km di Suederluegum. Tapi kemudian, muncul wabah Corona. Mereka pun harus menjalani karantina secara terpisah, karena masing-masing ingin tinggal bersama keluarga.

Namun, bukan berarti mereka tak berjumpa setelah wabah virus Corona muncul dan perbatasan antara Jerman dan Denmark ditutup pada 14 Maret. Pasangan itu terus saling bertemu setiap hari.


Hide Ads